UN Tourism 2025: Indonesia Tak Masuk 20 Besar Destinasi Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Opini

UN Tourism 2025: Indonesia Tak Masuk 20 Besar Destinasi Dunia

Taufan Rahmadi - detikTravel
Rabu, 23 Jul 2025 07:52 WIB
Kabut dibawah kaki gunung Kolaka Wisata Puncak Sani-sani di Desa Sani-sani, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu (2/6/2024). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan wisatawan domestik tahun 2024 mencapai 1,2 miliar orang, target wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta orang dan untuk mencapai target tersebut perlu kolaborasi serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, seperti Kementerian Perhubungan, dan Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO). ANTARA FOTO/Jojon/foc.
Ilustrasi kabut di bawah kaki gunung Kolaka Wisata Puncak Sani-sani, Kolaka, Sulawesi Tenggara. (Foto: ANTARA FOTO/JOJON)
Jakarta -

Laporan UN Tourism terbaru mencatat 20 negara dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara tertinggi di kuartal awal 2025. Sayangnya, Indonesia belum masuk dalam daftar tersebut. Tapi ini bukan akhir cerita justru ini bisa menjadi momentum emas untuk rebound.

Negara-negara seperti Paraguay, Mongolia, dan Palau menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, destinasi kecil pun bisa bersinar. Palau mencatat lonjakan hingga 50%. Vietnam tumbuh 30%, Jepang 23%.

Kita justru punya modal jauh lebih besar: kekayaan alam, budaya, keramahtamahan, dan keragaman destinasi dari Sabang sampai Merauke. Yang dibutuhkan adalah langkah cerdas dan kolaborasi lintas sektor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan UN Tourism terbaru mencatat 20 negara dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara tertinggi di kuartal awal 2025. Sayangnya, Indonesia belum masuk dalam daftar tersebutLaporan UN Tourism di kuartal pertama 2025. Destinasi di Amerika memimpin Foto: UNWTO

Aksesibilitas & Konektivitas

Saatnya memperkuat jaringan penerbangan internasional, menata harga tiket agar lebih kompetitif, dan memperkuat bandara-bandara di destinasi sekunder. Kita bisa belajar dari Vietnam yang agresif membuka jalur dan menjemput wisatawan.

Promosi Digital & Diplomasi Pariwisata

Indonesia punya cerita yang kuat. Tinggal bagaimana dikemas dengan cara yang menarik, konsisten, dan berbasis data perilaku wisatawan. Promosi digital yang kreatif dan kolaborasi diplomatik bisa jadi kunci pembuka pasar baru.

ADVERTISEMENT

Keamanan & Kenyamanan Wisatawan

Persepsi wisatawan global penting. Narasi bahwa Indonesia adalah destinasi yang aman, ramah, dan menyenangkan harus terus dibangun, bukan hanya melalui media, tapi juga dari pengalaman langsung para pelancong.

Pasar Baru & Generasi Muda Asia

Bonus demografi Asia adalah peluang besar. Jika kita mampu mengemas pengalaman wisata yang relevan dengan generasi muda, digital, otentik, dan berkesan maka Indonesia akan jadi destinasi impian.

Kita perlu ekspansi ke pasar non-tradisional: Eropa Timur, Timur Tengah, Amerika Latin.

Momentum ini bukan tentang kegagalan, tapi tentang peluang. Optimis kelak Indonesia bisa masuk 20 besar dunia, bukan karena kita mengejar angka, tapi karena kita layak.

Mari kita susun langkah bersama, dengan strategi yang tepat, kepemimpinan yang visioner, dan semangat kolaboratif.

----

Taufan Rahmadi
Dewan Pakar GSN Bidang Pariwisata




(ddn/ddn)

Hide Ads