Industri Event Mesti Naik Kelas dan Gerakkan Roda Ekonomi

Antara - detikTravel
Selasa, 29 Jul 2025 18:48 WIB
Ilustrasi konser (dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

Industri event tanah air diharapkan bisa naik kelas dan bisa diperhitungkan di kancah global. Selain itu, bisa juga untuk menggerakkan roda perekonomian.

Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu mengatakan industri event tidak hanya soal perayaan dan panggung hiburan, tapi juga sebagai instrumen yang dipakai untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif.

"Event ini jadi instrumen yang bisa dipakai untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Sektor ini menunjukkan pertumbuhan pariwisata yang positif, paruh pertama tahun 2024, menyumbang PDB 4,01 persen dengan tren positif 'lama tinggal' dan lainnya," kata Vinsensius dikutip Antara, Selasa (29/7/2025).

Industri event, menurut VJ (sapaan akrabnya) berkontribusi terhadap dampak ekonomi lokal yang sangat terasa terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Denpasar dan Makassar. Terutamanya dari sektor okupansi hotel, penyerapan tenaga kerja serta lama tinggal wisatawan.

VJ pun mengingatkan asosiasi dan industri event juga harus memperhatikan tantangan besar yang dihadapi di tengah ketidakpastian ekonomi global, dinamika kebijakan, efisiensi nasional serta tuntutan keberlanjutan.

Setelah pandemi COVID-19, masyarakat hidup di dalam situasi VUCA atau Volatility (Volatilitas), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambiguitas) yang diperlukan adaptasi dari situasi yang tidak pasti.

"Industri event diharapkan antisipatif dan kolaboratif dengan situasi yang tidak pasti. Perlu hadapi tantangan dan mengambil peran lebih aktif, memperkuat data kelola pariwisata, tapi tidak meninggalkan profesionalisme dengan sertifikasi, sehingga penyelenggara event makin diakui di nasional dan internasional," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo) Irvan Mahidin, menambahkan sudah saatnya penyelenggara event yang ada di Indonesia naik kelas dan diperhitungkan untuk kerja sama internasional.

"Karena kan kita targetnya Ivendo naik kelas lah, biar kita juga bisa diperhitungkan di kancah internasional," kata Irvan.

Diharapkan industri event RI juga bisa mengembangkan inovasi berbasis teknologi dan mengakselerasi adopsi teknologi digital, termasuk tantangan artificial intelligence untuk meningkatkan daya saing industri event Indonesia yang kreatif dan berkelanjutan di kancah global.



Simak Video "Video: Kementerian Pariwisata Minta Tambahan Anggaran Rp 2,8 T di 2026"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork