Tangga Buatan dan Rasa Aman buat Para Pendaki Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tangga Buatan dan Rasa Aman buat Para Pendaki Rinjani

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 30 Jul 2025 15:35 WIB
Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Kondo, Lombok Timur, NTB.
Pendaki Gunung Rinjani (Ahmad Viqi/detikBali)
Jakarta -

Tangga buatan yang terbuat dari besi sudah dipasang di jalur pendakian Gunung Rinjani. Tangga buatan itu diharapkan memberi rasa aman buat para pendaki Rinjani.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto mengatakan pembuatan tangga di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ditujukan agar jalur pendakian mudah untuk dipijak oleh para pendaki, sehingga meningkatkan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

"Perbaikan jalur dilaksanakan dalam bentuk pembuatan undakan agar mudah untuk dipijaki oleh pendaki, bukan dengan pemasangan tangga buatan," kata Hariyanto dikutip dari Antara, Rabu (30/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hariyanto menjelaskan perbaikan jalur pendakian Gunung Rinjani berpusat pada titik-titik rawan bagi para pendaki, khususnya di jalur Pelawangan Sembalun-Danau Segara Anak yang dikenal berbahaya.

ADVERTISEMENT

Inisiatif pembuatan tangga dan perbaikan jalur pendakian itu datang dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) bersama tim gabungan yang terdiri atas anggota Kodim 1615 Lotim dan Yon Zipur 18/YKR, Rinjani Squad, porter lokal, serta para relawan.

Tujuan utama dari pembuatan tangga tersebut tentu agar jalur pendakian jadi lebih stabil dan mudah dipijak, terutama di area yang terjal dan licin, sehingga akan meningkatkan keamanan bagi para pendaki.

Tentang suara warga yang membanding-bandingkan dengan China yang lebih dulu memasang eskalator di sejumlah gunun, Hariyanto mengatakan Pemerintah Indonesia lebih memilih menjaga kondisi agar alam tetap lestari.

"Sebagaimana kita ketahui, Gunung Rinjani merupakan gunung api yang aktif dan rawan longsor, sehingga tidak cocok untuk pemasangan eskalator," kata Hariyanto.

Menurut dia, pemasangan struktur buatan dengan skala besar seperti eskalator akan berdampak signifikan pada bentang alam, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.

Selain itu, area pegunungan Rinjani dikenal rawan longsor dan pergerakan tanah, terutama saat musim hujan atau aktivitas seismik. Pembangunan infrastruktur berat seperti eskalator akan sangat berisiko tinggi terhadap kerusakan dan bahkan membahayakan keselamatan pengunjung.

Ia juga menjelaskan petualangan mendaki gunung Rinjani dengan tantangan fisik yang ditawarkan oleh alam merupakan daya tarik tersendiri. Banyak bule-bule dan wisatawan lokal yang justru mencari ini.

Pemasangan fasilitas modern seperti eskalator akan mengurangi esensi dari pengalaman mendaki gunung itu sendiri dan mengubah karakter Rinjani sebagai destinasi pendakian alam.

"Balai TNGR juga berupaya untuk tetap menjaga autentisitas pengalaman para pendaki," ujar dia.




(wsw/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads