Seorang traveler, Reza, membagikan pengalamannya harus menempuh waktu selama 24 jam naik kereta dari Surabaya menuju Jakarta. Padahal perjalanan kereta itu biasanya memakan waktu sekitar 9 jam.
Perjalanan dari Surabaya dimulai pada Jumat 1 Agustus pukul 20:15 dan dijadwalkan tiba pukul 04.30 pagi keesokan harinya. Tapi siapa sangka, perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu 8,5 jam, berubah jadi epik lintas jalur selama kurang lebih 24 jam.
Semua dimulai dari kabar anjloknya KA Argo Bromo Anggrek jurusan Pasar Turi -_Gambir di Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, Jumat sore 1 Agustus 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur utara lumpuh, kereta yang kami tumpangi dan semua kereta lainnya, dipaksa memutar melalui jalur selatan. Kami naik kereta Sembrani dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya menuju Jakarta. Pada waktu mau berangkat jadwal seharusnya pukul 20.15, Jumat 1 Agustus, tetapi akhirnya baru berangkat pukul 20.55. Selama bertahun-tahun naik Kereta Api baru kali ini mengalami keterlambatan yang lebih dari 15 menit. Apalagi ada sesuatu yang tidak biasa, kenapa gerbong eksekutifnya dikurangi dua gerbang dari biasanya delapan gerbong menjadi enam gerbong," ujarnya.
Belakangan dia baru tahu ada kereta anjlok di Subang yang memaksa kereta-kereta jalur utara dialihkan ke jalur selatan. "Karena lewat jalur selatan jalannya agak sedikit naik turun sehingga gerbong dikurangi agar lokomotif mampu menarik gerbongnya, menurut logika saya ya," ujarnya.
Saat jalur kereta bermasalah di Subang, masing-masing kereta mungkin punya cerita yang berbeda, untuk kereta yang dinaiki Reza pada saat berhenti di Stasiun Tegal, ada pengumuman dari awak kereta bahwa yang pemberhentian akhirnya di Cirebon harap untuk turun karena akan difasilitasi dengan moda transportasi lain menuju Cirebon. Untuk penumpang jurusan Gambir yang ingin pindah moda transportasi lain, uang tiket akan dikembalikan 100 %, pada saat itu tidak ada yang mengambil opsi tersebut.
Kereta akhirnya berangkat ke arah jalur selatan dari Stasiun Tegal menuju Stasiun Prupuk, lanjut Stasiun Purwokerto kemudian ke Stasiun Bandung dan ke Stasiun Cikampek lanjut menuju Jakarta.
Di atas kertas, seharusnya tetap sampai dengan sedikit keterlambatan. Tapi nyatanya, begitu kereta tiba di Purwokerto, rute kembali berubah. Ada pengumuman mendadak dari petugas bahwa jalur utara sudah beres diperbaiki, dan semua kereta diarahkan kembali ke utara, lewat Cirebon.
"Kenapa tidak lanjut ke Bandung, lalu ke Jakarta via selatan? Mungkin karena jalur selatan padat, dan masuk ke Bandung bisa mengganggu jadwal kereta lain. Apapun alasannya, kami diminta balik lagi ke arah utara," ujarnya.
Makanan Habis
Saking lamanya perjalanan, makanan di kereta habis. Penumpang mulai kelelahan. Suasana gerbong berubah dari obrolan ceria jadi hening penuh kepasrahan. "Walaupun kami berhenti di Stasiun-stasiun kecil, jarang sekali para penjual makanan, apalagi yang menjual nasi bungkus," ujarnya.
Pada waktu di Purwokerto petugas kereta terus memberi info bahwa pengembalian tiket 100 persen ditawarkan kembali. Bahkan PT. KAI sempat menawarkan opsi untuk turun dan melanjutkan dengan transportasi lain. Tapi, siapa yang bisa jamin ada transportasi umum menuju Jakarta, kemungkinan adanya sore hari.
"Akhirnya kereta balik arah menuju Cirebon kembali, oleh-oleh yang seharusnya diberikan ke keluarga di Jakarta, akhirnya saya makan karena tidak ada lagi makanan di kereta, bahkan Pop Mie pun habis semua. Kurang lebih pukul 16.00 kereta sampai Cirebon dan kita diberikan nasi kotak serta air mineral oleh PT KAI. Pukul 20.00 saya sampai di Stasiun Jatinegara, akhirnya berakhir sudah perjalanan di atas rel selama kurang lebih 24 jam," ujarnya.
Permohonan maaf KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebelumnya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8). Setelah upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa sejak kejadian, selama 19 jam lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan.
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan," ujar Didiek di situs resmi KAI.
Simak Video "Video: Detik-detik KA Sancaka Dilempar Batu, Penumpang Kena Serpihan Kaca"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen