Ciri Khas 18 Suku di Indonesia, Aneka Tradisi Kalimantan hingga Papua (2)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ciri Khas 18 Suku di Indonesia, Aneka Tradisi Kalimantan hingga Papua (2)

Rosmha Widiyani - detikTravel
Kamis, 07 Agu 2025 06:48 WIB
Ciri Khas 18 Suku di Indonesia, Aneka Tradisi Kalimantan hingga Papua (2)
Rumah adat Tongkonan Suku Toraja (dok. Getty Images/Indra Woody)
Jakarta - Indonesia dikenal dengan beragam suku, tradisi, dan budaya mulai dari Aceh hingga Papua. Keberagaman dipengaruhi faktor geografi tempatnya tinggal dan mencari penghidupan, kondisi masyarakat sekitar, dan lingkungan yang selama ini dekat dengan kehidupanya.

Berikut adalah beberapa suku dengan ciri khas yang mudah dikenali dan dilestarikan masyarakat Indonesia. Tentunya masih banyak suku lain yang belum terdokumentasikan

1. Suku Banjar

Salah satu rumah adat suku banjar yang masih tersisa di Kalimantan Selatan adalah Rumah adat Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku yang terletak di situs cagar budaya Rumah Adat Banjar Teluk Selong Ulu di Jalan Martapura Lama nomor 28 RT 4, Desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (12/5/2016). Ini merupakan salah satu rumah adat berusia 205 tahun dan 150 tahun dari 11 tipe rumah adat yang sudah hampir punah. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom) Rumah adat Suku Banjar (dok. Rachman Haryanto)
Asal: Kalimantan Tengah

Ciri khas: menggunakan bahasa Banjar yang mirip bahasa Jawa, Dayak, dan Melayu.

2. Suku Toraja

Sejumlah keluarga yang berduka dan warga mengarak jenazah untuk disimpan di lakian (tempat menyemayamkan jenazah sementara) saat prosesi Mapasonglo di Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (4/10/2022). Mapasonglo atau prosesi arak-arakan jenazah keliling kampung tersebut merupakan rangkaian upacara kematian atau Rambu Solo yang hanya bisa diadakan oleh masayarakat bangsawan Toraja. ANTARA FOTO/Sakti Karuru/tom. Upacara Rambu Solo dari Suku Toraja (dok. ANTARA FOTO/Sakti Karuru)
Asal: Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Ciri khas: rumah adat Tongkonan yang masih ada di perkampungan Toraja dan upacara pemakaman mewah Rambu Solo

3. Suku Minahasa

ayam woku Ayam woku hidangan khas Suku Minahasa (dok. Istimewa)
Asal: Sulawesi Utara

Ciri khas: makanan woku dengan rasa pedas, gurih, kaya bumbu dan sistem gotong royong yang disebut mapalus

4. Suku Bolaang Mongondow

Aipda Sumitro Segela lestarikan adat Bolaang Mongondow Rumah adat Suku Bolaang Mongondow (dok. Istimewa)
Asal: Sulawesi Utara

Ciri khas: penerapan gotong royong dalam kehidupan melalui Pogogutat (potolu adi'), Tonggolipu', dan Posad (mokidulu)

5. Suku Buol

Kolintang or kulintang is a musical instrument consisting of rows of small gongs placed horizontally. This instrument is played accompanied by a larger hanging gong and drum. Alat musik kulintang (dok. Getty Images/iStockphoto/Lutfi Hanafi)
Asal: Sulawesi Tengah

Ciri khas: seni musik kulintang, gambus, dan pelaksanaan tradisi gotong royong Mapalus

6. Suku Wakatobi

Warga Suku Bajo menikmati ikan hasil melaut di depan rumahnya yang berdiri di atas daratan di Desa Mola Raya, Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Potret suku di Wakaobi (dok. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Asal: Sulawesi Tenggara

Ciri khas: makanan berbahan singkong disebut soami untuk konsumsi sehari-hari dan kasuami yang mirip tumpeng

7. Suku Mandar

Lomba Perahu Sandeq atau Sandeq Race kembali digelar di Sulawesi Barat (Sulbar). Ada 35 perahu tradisional khas Suku Mandar yang berlayar mengarungi samudra menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Lomba Perahu Sandeq (dok.ist)
Asal: Sulawesi Barat

Ciri khas: bunyi ucapan yang khas pada huruf b, d, j, dan g serta keahlian dalam bidang maritim misal Perahu Sandeq

8. Suku Bali

Fire engulfs a giant effigy of a mythical animal containing the remains of 117 people during a traditional mass cremation called Proses Ngaben (dok. AP/Firdia Lisnawati)
Asal: Bali

Ciri khas: upacara pembakaran mayat Ngaben, sistem perairan sawah Subak, pengaturan kehidupan masyarakat desa yang disebut Banjar

9. Suku Sasak

Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB. Berburu cacing jelmaan Putri Mandalika (dok. ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Asal: Nusa Tenggara Barat

Ciri khas: upacara Bau Nyale di kawasan Pantai Seger, Mandalika, yaitu tradisi menangkap cacing laut terkait dengan legenda Putri Mandalika

10. Suku Bima

Atraksi seni dan budaya Suku Mbojo di Bima, NTB Pakaian Rimpu (dok. Dispar Bima)
Asal: Nusa Tenggara Barat

Ciri khas: tradisi berpakaian khas untuk perempuan yang disebut Rimpu dengan dua kain untuk seluruh tubuh dan Peta Kapanca bagi wanita sebelum menikah

11. Suku Sumba

Ritus Pasola, salah satu budaya khas masyarakat NTT. Tradisi Pasola (dok. Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek)
Asal: Nusa Tenggara Timur

Ciri khas: tradisi seserahan Belis dan Pasola berupa upacara adat yang melibatkan dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan lalu melempar lembing kayu

12. Suku Timor

Jokowi adu hidung di Sumba Adu hidung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (dok. third party)
Asal: Nusa Tenggara Timur

Ciri khas: kebiasaan cium hidung untuk menunjukkan kedekatan dan penerimaan dalam masyarakat, serta tradisi naketi untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga

13. Suku Ambon

Tifa. Alat musik tifa (dok. Tropenmuseum/Wikimedia Commons)
Asal: Maluku

Ciri khas: lihai memainkan alat musik tradisional tifa dan tradisi Pukul Sapu yang dilakukan para pria selepas Idul Fitri untuk menunjukkan keharmonisan dengan sesama

14. Suku Lingon

Ditra anak perempuan dari Suku Buton yang memiliki mata berwarna biru. Suku di Indonesia dengan mata berwarna biru (dok. Korchnoi Pasaribu for detikTravel)
Asal: Halmahera, Maluku Utara

Ciri khas: punya ciri fisik rambut pirang atau coklat, mata biru, dengan postur tinggi langsing mirip orang Eropa

15. Suku Dani

Tradisi potong jari Suku Dani di Wamena, Papua Potong jari Suku Dani (dok. Afif Farhan)
Asal: Papua, Papua Tengah

Ciri khas: berdiam di Lembah Baliem dengan tradisi potong jari jika ada anggota keluarga yang meninggal

16. Suku Raja Ampat

Mama Papua melakukan proses pengasapan teripang hasil panen saat Tradisi Buka Sasi sebelum dijual di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S. Suku Raja Ampat (dok. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Asal: Papua Barat, Papua Barat Daya

Ciri khas: tradisi lisan berupa saling balas pantun serta Wala berupa nyanyian dan tarian

17. Suku Asmat

Suku Asmat Suku Asmat (dok. Harley Bayu Sastha/ACI)
Asal: Papua

Ciri khas: seni ukir kayu yang khas, detail, dan kerap jadi souvenir saat melawat tanah Papua.

18. Suku Biak

Tradisi tangkap ikan Snap Mor masyarakat Suku Biak Tradisi tangkap ikan Snap Mor Suku Biak (dok. adv detikcom)
Asal: Papua Barat dan Papua Timur

Ciri khas: menangkap ikan bersama-sama saat air surut dan melestarikan sumber daya alam dalam tradisi Snap Mor, serta upacara adat Mor dengan menyanyikan lagu tradisional bersama.

Halaman 2 dari 19
Asal: Kalimantan Tengah

Ciri khas: menggunakan bahasa Banjar yang mirip bahasa Jawa, Dayak, dan Melayu.

Asal: Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Ciri khas: rumah adat Tongkonan yang masih ada di perkampungan Toraja dan upacara pemakaman mewah Rambu Solo

Asal: Sulawesi Utara

Ciri khas: makanan woku dengan rasa pedas, gurih, kaya bumbu dan sistem gotong royong yang disebut mapalus

Asal: Sulawesi Utara

Ciri khas: penerapan gotong royong dalam kehidupan melalui Pogogutat (potolu adi'), Tonggolipu', dan Posad (mokidulu)

Asal: Sulawesi Tengah

Ciri khas: seni musik kulintang, gambus, dan pelaksanaan tradisi gotong royong Mapalus

Asal: Sulawesi Tenggara

Ciri khas: makanan berbahan singkong disebut soami untuk konsumsi sehari-hari dan kasuami yang mirip tumpeng

Asal: Sulawesi Barat

Ciri khas: bunyi ucapan yang khas pada huruf b, d, j, dan g serta keahlian dalam bidang maritim misal Perahu Sandeq

Asal: Bali

Ciri khas: upacara pembakaran mayat Ngaben, sistem perairan sawah Subak, pengaturan kehidupan masyarakat desa yang disebut Banjar

Asal: Nusa Tenggara Barat

Ciri khas: upacara Bau Nyale di kawasan Pantai Seger, Mandalika, yaitu tradisi menangkap cacing laut terkait dengan legenda Putri Mandalika

Asal: Nusa Tenggara Barat

Ciri khas: tradisi berpakaian khas untuk perempuan yang disebut Rimpu dengan dua kain untuk seluruh tubuh dan Peta Kapanca bagi wanita sebelum menikah

Asal: Nusa Tenggara Timur

Ciri khas: tradisi seserahan Belis dan Pasola berupa upacara adat yang melibatkan dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan lalu melempar lembing kayu

Asal: Nusa Tenggara Timur

Ciri khas: kebiasaan cium hidung untuk menunjukkan kedekatan dan penerimaan dalam masyarakat, serta tradisi naketi untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga

Asal: Maluku

Ciri khas: lihai memainkan alat musik tradisional tifa dan tradisi Pukul Sapu yang dilakukan para pria selepas Idul Fitri untuk menunjukkan keharmonisan dengan sesama

Asal: Halmahera, Maluku Utara

Ciri khas: punya ciri fisik rambut pirang atau coklat, mata biru, dengan postur tinggi langsing mirip orang Eropa

Asal: Papua, Papua Tengah

Ciri khas: berdiam di Lembah Baliem dengan tradisi potong jari jika ada anggota keluarga yang meninggal

Asal: Papua Barat, Papua Barat Daya

Ciri khas: tradisi lisan berupa saling balas pantun serta Wala berupa nyanyian dan tarian

Asal: Papua

Ciri khas: seni ukir kayu yang khas, detail, dan kerap jadi souvenir saat melawat tanah Papua.

Asal: Papua Barat dan Papua Timur

Ciri khas: menangkap ikan bersama-sama saat air surut dan melestarikan sumber daya alam dalam tradisi Snap Mor, serta upacara adat Mor dengan menyanyikan lagu tradisional bersama.

(row/fem)

Simak Video "Video: Oseng Nila dan Ampas Kecap khas Sunda di Warung Langganan PNS"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads