Meski Ditawari Duit Rp 100 Triliun, Gubernur Koster Tetap Tolak Kasino di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Ditawari Duit Rp 100 Triliun, Gubernur Koster Tetap Tolak Kasino di Bali

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 18 Agu 2025 06:10 WIB
Ilustrasi kasino
Ilustrasi kasino (Getty Images/iStockphoto/Lacheev)
Denpasar -

Meski ditawari uang Rp 100 Triliun, Gubernur Bali I Wayan Koster akan tetap menolak keberadaan kasino di pulau Dewata.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan akan tetap menolak pengembangan perusahaan perjudian legal berupa kasino, meski dijanjikan dapat iming-iming keuntungan hingga Rp100 triliun besarnya.

"Saya diimingi (dijanjikan sesuatu yang membujuk), kalau ada kasino di Bali bapak langsung bisa dapat Rp100 triliun," kata Koster, dikutip dari Antara, Minggu (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster mengatakan penolakan kasino itu karena pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Sektor pariwisata sendiri adalah masa depan Bali.

Bahkan, hingga hari ini 60 persen ekonomi Bali bersumber dari sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemprov Bali mendorong untuk menjaga agar sektor pariwisata tetap kokoh dan berprinsip, serta tidak mudah dirayu untuk membangun sesuatu yang bertentangan dengan budaya.

ADVERTISEMENT

Gubernur Koster mengingatkan hingga saat ini untuk pariwisata budaya, Bali belum memiliki saingan. Dengan menjalankan bisnis kasino, artinya Bali hanya ingin bersaing dengan negara lain.

"Angkanya memang bagus Rp100 triliun, tapi sekali kita salah langkah menggerus budaya Bali, meninggalkan basis budaya kita untuk pariwisata, kita bisa kehilangan lebih dari Rp100 triliun dan akan mengancam masa depan Bali," ujar dia.

"Bali pariwisata budaya cuma satu ada di dunia, jadi kalau itu tidak ada saingannya," katanya.

Ke depan, pemprov Bali akan terus menangkap peluang pariwisata yang berbasis budaya, tidak keluar apalagi mengembangkan perusahaan perjudian tersebut, katanya, menegaskan.

"Di situ saja, jadi kalau itu ke depan siapa pun juga jangan pernah goyah soal budaya ini, sekali kita salah langkah, sangat berbahaya bagi masa depan Bali," kata Wayan Koster.

Koster mengatakan mendata sepanjang Januari-Juli 2025 dengan mengandalkan pariwisata budaya jumlah kunjungan wisatawan asing menyentuh 4 juta kunjungan, kemudian 1-13 Agustus bertambah 300 ribu, artinya total kunjungan lebih dari 4,3 juta.

Ia memprediksi dengan September dan Oktober memasuki musim rendah kunjungan pariwisata kemudian melonjak lagi pada November dan Desember, maka diperkirakan jumlah wisman tahun ini menembus 7,2 juta kunjungan.

"Luar biasa kenaikannya, karena itu kita butuh tata kelola yang baik dan antisipasi isu-isu yang muncul berkaitan berdampak ke pariwisata," ujar dia.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads