United Airlines dan Delta Air menghadapi gugatan class action setelah dituding menjual kursi jendela yang ternyata tidak memiliki jendela. Penumpang menilai praktik dua maskapai asal Amerika Serikat (AS) itu menyesatkan dan merugikan penumpang.
Penumpang merasa sudah membayar lebih mahal untuk window seats atau kursi di samping jendela, tetapi yang didapat justru kursi di samping dinding kosong.
Dalam laporan para penumpang, masalah itu muncul pada pesawat Boeing 737, 757, dan Airbus A321 milik kedua maskapai. Kursi itu memang bersebelahan dengan jendela, namun tidak dipasangi jendela karena tertutup saluran AC, kabel listrik, atau komponen pesawat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Alaska Airlines dan American Airlines yang menandai kursi tersebut saat pemesanan, Delta dan United tetap menjualnya dengan biaya tambahan. Harga window seats bisa mencapai ratusan dolar per penumpang.
Padahal, banyak orang memilih kursi jendela bukan hanya untuk menikmati pemandangan, tapi juga agar lebih nyaman, mengurangi rasa takut terbang, atau membantu anak-anak tetap tenang selama penerbangan.
Gugatan class action itu diajukan di dua pengadilan federal, yakni San Francisco untuk United dan Brooklyn, New York, untuk Delta. Para penggugat menuntut ganti rugi jutaan dolar atas dugaan iklan menyesatkan.
"Kalau tahu kursinya tanpa jendela, jelas tidak akan kami pilih apalagi membayar lebih mahal," bunyi gugatan yang diajukan dikutip dari Reuters, Rabu (20/8/2025).
Sejumlah penumpang mengaku pernah mendapat pengembalian biaya, tetapi tidak semua kasus dikompensasi. Pengacara Carter Greenbaum, yang mewakili penggugat menegaskan, maskapai tidak bisa berlindung dengan alasan informasi kursi bisa dicek lewat situs pihak ketiga, seperti SeatGuru.
"Perusahaan tidak bisa menjual produk yang menyesatkan, lalu menyuruh konsumen mencari tahu sendiri di luar," kata dia.
Delta berbasis di Atlanta, sedangkan United di Chicago. Hingga kini, kedua maskapai itu belum memberi komentar resmi soal gugatan tersebut.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar