Ini Sultan Sakti Bakung Batuah, Perahu Tertua yang Ikut Pacu Jalur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Sultan Sakti Bakung Batuah, Perahu Tertua yang Ikut Pacu Jalur

Raja Adil Siregar - detikTravel
Rabu, 20 Agu 2025 17:07 WIB
Jalur Sultan Sakti Bakung Batuah. (Foto: Dok Raja Adil Siregar/detikSumut).
Jalur Sultan Sakti Bakung Batuah, perahu tertua yang berlaga di Festival Pacu Jalur 2025 (Raja Adil Siregar/detikSumut)
Kuantan Singingi -

Festival Pacu Jalur 2025 resmi dibuka. Mari berkenalan dengan Sultan Sakti Bakung Batuah, perahu jalur tertua yang akan berlaga di perlombaan seru tersebut.

Dari pantauan di lokasi lomba, ratusan jalur (perahu) sudah terlihat mulai parkir di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kuantan Singingi (Kuansing) pada Selasa (19/8) sore.

Dari ratusan jalur itu, ada satu jalur yang menarik perhatian. Jalur itu istimewa karena jadi jalur tertua yang berlaga di perlombaan tahunan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur yang sudah berusia 36 tahun itu akan ikut bertarung beradu kecepatan, bersama ratusan jalur lainnya. Jalur tertua itu diberi nama Sultan Sakti Bakung Batuah.

Sultan Sakti Bakung Batuah ikut dalam barisan yang parkir di Seberang Taluk. Jalur dari Desa Pulau Baru itu sudah ada sejak tahun 1989 silam, tepatnya pada tanggal 29 September.

ADVERTISEMENT

Jalur itu kembali bangkit sejak 3 tahun lalu setelah dikandangkan selama lebih dari 25 tahun. Usianya yang tua, tak menyurutkan semangat masyarakat Desa Pulau Baru ikut meramaikan arena di Batang Kuantan.

"Jalur ini sudah ada sejak 1989 silam. Kalau dari usia, ini jalur tertua saat ini, usia sudah 36 tahunan," kata salah satu pengurus jalur Sultan Sakti Bakung Batuah, Damin (60) di Tepian Narosa, Selasa (19/8/2025).

Di usianya yang nyaris 4 dekade, jalur Sultan Sakti Bakung Batuah tetap melaju gagah dengan 53 anak pacuan. Apalagi setelah diservice 3 tahun silam dengan menelan anggaran sekitar Rp 90 juta.

"Jalur ini lama tidur, jadi kami service lagi dengan biaya Rp 90 juta. Itu hanya untuk biaya service saja. Barulah bisa turun lagi," kata Damin.

Meski Tua, tapi Masih Gagah

Meskipun jadi jalur tertua, Sultan Sakti Bakung Batuah tetap terlihat gagah dengan warna birunya. Motif yang ada di lambung jalur pun tak kalaj dengan jalur-jalur lain.

Tak ada bocor dan retak. Itulah yang yang membuat jalur itu tetap gagah membelah derasnya Batang Kuantan.

Untuk kayu, Damin menyebut berasal dari kayu tua. Bahkan untuk mendapatkan kayu perlu ritual khusus selama 3 bulan.

"Prosesnya itu sekitar 3 bulan. Ini jenisnya kayu marsawa tua dan didapat dari hutan dengan proses panjang," katanya.

Sebelum sampai kampung, kayu ditebang dan diolah setengah jadi. Setelah itu baru kayu ditarik untuk dikerjakan tukang jalur profesional sebelum akhirnya mulai turun tahun 1989 silam.

Damin sendiri dahulu tercatat sebagai anak pacuan. Namun di usia senjanya, Damin kini hanya bisa membakar semangat anak-anak muda untuk mengayuh dalam melestarikan adat dan budaya Kuantan Singingi.

"Saya juga dulu anak pacu. Sekarang hanya bisa memberikan semangat anak-anak agar tradisi nenek moyang bisa dilestarikan," ujar Damin dengan logat Kuantan Singingi.

228 Jalur Akan Berlaga Tahun Ini

Total ada sebanyak 228 jalur yang siap berlaga di Tepian Narosa. Jumlah itu lebih banyak dari tahun 2024 lalu. Tahun lalu jumlah peserta hanya sebanyak 225 jalur saja yang mendaftar untuk berlaga.

"Untuk tahun 2025 ini jumlah peserta pacu jalur atau jalur yang bertanding sebanyak 228 jalur," terang Kepala Dinas Pariwisata Kuantan Singingi, Azhar ditemui di Tepian Narosa, Selasa (19/8).

Peserta Pacu Jalur yang terdaftar tidak hanya dari Kuantan Singingi. Tercatat peserta datang dari Indragiri Hulu dan Sumatera Barat ikut meramaikan Tepian Narosa.

Jalur yang siap berpacu di Kuansing. (Foto: Dok Raja Adil Siregar/detikSumut).Jalur yang siap berpacu di Kuansing. (Foto: Dok Raja Adil Siregar/detikSumut). Foto: Dok Raja Adil Siregar/detikSumut

"Peserta yang paling jauh ada dari Inhu dan Sumatera Barat, Sumatera Barat ada 1 jalur," kata Azhar.

Festival Pacu Jalur menarik perhatian dunia setelah viral lewat aura farming. Dengan latar lagu Young, Black and Rich karya Melly Mike, para atlet dan selebriti dunia menirukan gerakan anak coki yang menjaga keseimbangan di atas perahu jalur yang kencang melaju.

Festival ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Pariwisata Widiyantib Putri Wardhana Menteri Kebudayaan Fadli Zon hingga Juru Bicara Presiden Hasan Nasbi.

--------

Artikel ini telah naik di detikSumut, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Pecah! Aisar Khaled Joget Aura Farming di Festival Pacu Jalur Riau"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads