Mesin pesawat Boeing 757-300 meledak di udara sekitar empat menit setelah lepas landas dari bandara Ioannis Kapodistrias di Corfu, Yunani. Insiden ini menimbulkan kepanikan luar biasa, hingga penumpang merasa pesawat pasti akan jatuh dan mengirimkan pesan terakhir.
"Aku sudah mengirimkan pesan selamat tinggal, berpikir pesawat akan jatuh dan meledak. Ini adalah pengalaman yang menakutkan," kata seorang penumpang wanita bersama anak perempuannya pada media Jerman, Blind.
![]() |
Dikutip dari Daily Mail, seorang penumpang bernama Leah mengatakan sempat mendengar suara 'klik.' Setelah suara yang sangat besar terdengar di kabin, api terlihat berkobar keluar mesin menimbulkan kepanikan. Leah terlihat sangat ketakutan ketika menceritakan pengalaman ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari ePlane AI, musibah ledakan mesin Boeing milik Condor Airlines ini terjadi pada Sabtu (16/8/2024) waktu setempat. Pesawat tersebut membawa 273 penumpang dari Corfu dengan tujuan Dusseldorf dengan waktu keberangkatan 20.00 waktu setempat. Penumpang umumnya adalah warga Jerman yang pulang liburan.
Laporan saksi mata serta footage video di media sosial menyatakan, pesawat tersebut berada di ketinggian 1.500 kaki atau sekitar 460 meter. Saat itu pesawat melewati pelabuhan dan sekelompok burung yang terbang melintas. Tak lama, mesin pesawat terlihat mengeluarkan api.
Dengan riwayat tersebut, dugaan penyebab meledaknya Boeing adalah burung yang kemungkinan terhisap ke dalam mesin pesawat sebelah kanan. Tentunya, dugaan ini masih harus diteliti lebih detail sebelum menjadi laporan resmi dan bahan pertimbangan terkait standar keselamatan penumpang.
Laporan dari kokpit menyatakan, pilot pesawat bertindak cepat setelah merasa ada yang tidak beres dengan mesin. Dia melaporkan kejadian ini pada Bandara Corfu dan minta pendaratan darurat. Namun, pilot merasa mampu melanjutkan perjalanan dengan satu mesin.
Dengan pertimbangan ini, pilot menaikkan ketinggian hingga 8.000 kaki atau sekitar 2.439 meter untuk melanjutkan perjalanan menuju Dusseldorf. Pertimbangan ini berubah, hingga pesawat akhirnya mendarat darurat di Brindisi, Italia, yang terletak di seberang Corfu.
Permintaan Maaf Maskapai dan Nasib Penumpang
Dikutip dari Wales Online, Condor Airlines telah minta maaf atas musibah yang dialami penerbangan bernomor DE 3665 dari Corfu (CFU) ke Dusseldorf (DUS). Maskapai kembali menegaskan komitmennya pada keselamatan kru dan penumpang, salah satunya dengan melakukan pendaratan darurat.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi keamanan penumpang dan pegawai selalu menjadi prioritas utama kami," kata juru bicara Condor Airlines.
Dalam keterangannya, ledakan pesawat disebabkan gangguan suplai aliran udara ke mesin hingga terjadi kondisi di luar kondisi normal. Dengan kondisi ini, pesawat akhirnya mendarat darurat di Brindisi dan tidak melanjutkan perjalanan menuju Dusseldorf, Jerman.
Seluruh penumpang selamat dalam kejadian ini dan diinapkan di hotel terdekat sebelum terbang ke Dusseldorf esok harinya pada Minggu (17/8/2025). Penumpang yang tak dapat kamar hotel menginap di bandara dengan pengawasan maskapai. Seluruh perlengkapan tambahan yang diperlukan penumpang saat menginap ditanggung maskapai.
(row/wsw)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Gegara Larangan Study Tour, SP3JB Nilai Dedi Mulyadi Layak Dicopot