Denda Turis Bikin Venesia Cuan, Sanksi Pelanggaran Wisatawan Nakal Dinaikkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Denda Turis Bikin Venesia Cuan, Sanksi Pelanggaran Wisatawan Nakal Dinaikkan

bonauli - detikTravel
Kamis, 28 Agu 2025 06:01 WIB
Tourists arrive at the main train station in Venice, Italy, Thursday, April 25, 2024. The fragile lagoon city of Venice begins a pilot program Thursday to charge daytrippers a 5 euro entry fee that authorities hope will discourage tourists from arriving on peak days. The daytripper tax is being tested on 29 days through July, mostly weekends and holidays starting with Italys Liberation Day holiday Thursday. Officials expect some 10,000 people will pay the fee to access the city on the first day, downloading a QR code to prove their payment, while another 70,000 will receive exceptions, for example, because they work in Venice or live in the Veneto region. (AP Photo/Luca Bruno)
Venesia (dok. AP/Luca Bruno)
Venesia -

Venesia tak main-main soal aturan turis. Kota kanal ini bukan hanya meraup pemasukan dari tiket masuk wisatawan, tapi juga menambah cuan lewat denda yang kini nilainya semakin tinggi.

Sebagian besar hasil pajak wisatawan itu digunakan untuk meningkatkan pengalaman wisata dan melestarikan warisan budaya kota. Melihat keuntungan itu, Dewan Kota Venesia pun menerapkan inisiatif baru dengan menaikkan denda bagi turis.

Sebelumnya, denda untuk turis nakal itu berkisar antara 50-300 euro atau setara dengan Rp 948.750-5.700.000 tergantung jenis pelanggarannya. Kini sanksi dinaikkan antara 25-500 euro atau sekitar Rp 474.400-7.600.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanksi itu akan diberikan pada turis yang buang sampah sembarang, berperilaku tidak tertib, dan merusak fasilitas umum.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Travel and Tour World pada Senin (25/8), denda baru ini bertujuan untuk mendorong pariwisata yang bertanggung jawab dengan mendorong pengunjung untuk mematuhi peraturan setempat dan menghormati warisan kota serta ruang publik.

Seiring dengan terus meningkatnya pariwisata, masyarakat lokal di Venesia telah menyuarakan kekhawatiran tentang hilangnya pengalaman autentik dan dampak negatif pariwisata massal terhadap kehidupan sehari-hari.

Warga dan pemilik bisnis telah menyatakan frustrasi karena bisnis yang berfokus pada pariwisata menggantikan toko-toko lokal, dan kepadatan yang berlebihan mengurangi pesona distrik bersejarah ini.

Dengan mengenakan denda bagi perilaku yang tidak pantas, pemerintah kota berharap dapat mengelola arus pengunjung dan meningkatkan pengalaman bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin menghargai kekayaan budaya Venesia.

Tujuannya adalah untuk beralih dari anggapan Venesia sebagai destinasi wisata massal menuju pengalaman yang lebih terkurasi dan terhormat bagi wisatawan dan penduduk setempat.

Penegakan denda wisata juga merupakan upaya untuk membangun kembali citra Venesia sebagai destinasi budaya dan sejarah, bukan sekadar objek wisata.

Dengan mendorong perilaku bertanggung jawab dan mencegah mereka yang menganggap kota ini sebagai tempat persinggahan sementara, Venesia bertujuan untuk memulihkan identitas budayanya dan mengingatkan pengunjung akan pentingnya menghormati warisan budayanya.

Pergeseran itu digadang-gadang bisa berkontribusi pada model pariwisata yang lebih berkelanjutan dan pengalaman berkualitas, bukan lagi kunjungan massal.




(bnl/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads