Upaya Desa BRILiaN di Lereng Merapi Kembangkan Pariwisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Upaya Desa BRILiaN di Lereng Merapi Kembangkan Pariwisata

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 07 Sep 2025 20:41 WIB
Wisatawan menggunakan wahana motor ATV Kampoeng Mahoni di Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (9/11/2024). Wahana wisata motor ATV yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Hargobinangun tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di kawasan wisata lereng Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmko/agr/foc.
Wisatawan menggunakan wahana motor ATV Kampoeng Mahoni di Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta (Andreas Fitri Atmko/Antara)
Jakarta -

Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terus mengembangkan diri sebagai desa wisata setelah masuk jajaran Desa BRILiaN. Seperti apa sepak terjangnya?

Desa Hargobinangun memiliki keunggulan geografis dengan berada di lereng Gunung Merapi. Beragam potensi dimiliki untuk menarik minat wisatawan demi mendorong kemajuan desa. Selain itu, desa tersebut juga unggul pada kekayaan alam dan agrikultur.

"Secara geografis kami berada di lereng pegunungan bagian utara Sleman. Dan kami memang berbatasan langsung dengan Gunung Merapi," ujar Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak akhir 2020, pemerintah desa melakukan pemetaan potensi dan mendirikan BUMDesa Merapi Sejahtera sebagai tulang punggung perekonomian. Kini, BUMDes Desa Harjowinangun memiliki dua unit usaha utama.

Pertama, Wisata Desa Kampoeng Mahoni, yang bergerak di bidang pariwisata seperti pengelolaan resto, camping ground, jeep adventure, ATV, go-kart, outbound, dan paintball.

ADVERTISEMENT

Kedua, Hargo Park Central, yang mengelola parkir wisata di Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni.

"Pariwisata kami jadikan core business karena dampaknya cepat terasa langsung oleh warga, tapi kami juga mengembangkan sektor pendukung seperti pertanian dan pengelolaan sampah," ujar Amin.

Selain itu, untuk mendukung gerakan ekonomi secara kolektif, dilakukan klasterisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Selama ini masyarakat bergerak sendiri-sendiri. Maka kami bentuk klaster dan beri pelatihan untuk mendukung gerakan ekonomi secara kolektif," kata Amin.

Dia menjelaskan warga merasakan langsung manfaat dari geliat pariwisata dan pertanian. Desa Hargobinangun pun mampu menghasilkan pendapatan asli kelurahan yang kembali disalurkan untuk kepentingan masyarakat.

Pada 2025, BUMDesa Merapi Sejahtera juga akan mengembangkan tiga unit usaha baru, yaitu Pengelolaan Sampah, Greenhouse Ketapang yang berfokus pada ketahanan pangan, dan AgenBRILink.

Amin juga mengatakan tengah menyiapkan dua program unggulan, yakni pengelolaan sampah dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidak produktif untuk pertanian.

"Yang pertama adalah pengelolaan sampah berbasis digital untuk menyelesaikan persoalan sampah dalam satu hari, sesuatu yang penting bagi desa wisata dengan ribuan pengunjung harian. Sampah selama ini hanya dibuang di satu titik. Kami akan buat sistem digital agar masyarakat bisa mengelola sampah secara mandiri," kata Amin.

Selain itu, penerapan konsep smart village juga mulai dijalankan sebagai bagian dari modernisasi layanan dan tata kelola desa. Dengan begitu, potensi wisata yang dibangun pun bisa berdampak maksimal untuk warga desa.

Beragam upaya yang dilakukan warga Desa Hargobinangun tak luput oleh perhatian BRI. Pasalnya, pada tahun 2023, Desa Hargobinangun sukses masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN.

"Tahun 2022 kami masuk sebagai kandidat. Lalu 2023 kami mewakili Sleman di tingkat nasional. Sebagai bagian dari Desa BRILiaN, Hargobinangun mendapatkan banyak pendampingan, mulai dari manajemen dan kelembagaan, hingga pengembangan fasilitas desa," kata Amin.

Dari kisah perjalanan Desa Hargobinangun sampai saat ini, bisa dilihat bagaimana sebuah desa yang menjelma sebagai destinasi wisata sekaligus jadi contoh nyata bagaimana desa bisa menjadi pusat perubahan untuk masyarakat secara kolektif.

Sementara itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa program Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa yang dilakukan oleh BRI sejak tahun 2020. Hingga saat ini, program Desa BRILiaN telah diikuti 4.327 desa yang aktif bergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.

"Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan komitmen BRI dalam meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat. Semoga cerita inspiratif dari Desa Hargobinangun dapat direplika oleh desa-desa lain di tanah air, terutama dalam mengembangkan potensi desa dan mendorong perekonomian warga," kata dia.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads