Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akhirnya mengungkap penyebab kematian Kalistha Lestari (Tari), seekor anak gajah lucu yang mati beberapa waktu lalu.
Gajah berusia 2 tahun itu ternyata mati akibat terserang virus Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Jejak virus itu ditemukan di hati Tari.
"Hasil laboratoruim itu mati karena Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Di organ hati gajah Tari terserang EEHV," tegas Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro ketika dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru mengungkap tak ada vaksin khusus untuk menangkal virus EEHV. Apalagi, virus yang khusus menyerang anak gajah berusia dibawa 10 tahun itu sangat mematikan.
"Kalau kita bicara virus ini, memang tak ada vaksin untuk menangkal. Virus ini sangatlah mematikan, khususnya gajah dibawah usia 10 tahun," kata Heru.
Serangan virus EEHV sendiri bukan kasus pertama kali. Sebab, hanya butuh waktu 4 jam setelah terserang anak gajah akan mati dan tak bisa ditolong.
"Ini bukan kasus pertama saja, di Aceh juga kasus serupa. Dia itu hanya membutuhkan waktu 4 jam dari awal terserang, lalu lemas sampai mati," katanya.
Akibat matinya anak gajah Tari, petugas di TNTN kini melakukan peningkatan imun dengan memberikan makan bergizi pada anak gajah. Termasuk memeriksa anak-anak gajah yang tersisa secara rutin dengan terus menjaga kebersihan kandang.
"Gajah Ryu juga sama. Apakah memang ini genetik, ini kita belum tahu karena kan dari anak gajah Lisa itu mati karena virus EEHV ini. Makanya sekarang fokus petugas yakni memberikan vitamin agar terjaga imunnya," kata Heru.
Sebelumnya seekor anak gajah yang masih berusia 2 tahun ditemukan mati pada (10/9) oleh pawang di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Anak gajah itu bernama Tari.
Pawang gajah mendapati Tari mati saat hendak memindahkan ibunya, Lisa dari lokasi. Saat ditemukan Tari sudah dalam kondisi tergeletak. Padahal sore harinya masih sehat.
"Gajah Tari mati tadi pagi sekitar jam 8 saat teman-teman mau mindahkan induknya si Lisa. Kalau pengamatan teman-teman kemarin sampe sore masih sehat, pagi tadi barulah sudah tergeletak mati di area situ," kata Kepala TNTN Heru Sutmantoro kepada detikSumut saat itu.
Dari pengamatan pihaknya, tak ada tanda-tanda kekerasan atau luka pada tubuh gajah malang tersebut. Namun perut gajah terlihat mengembung sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematiannya.
--------
Artikel ini telah naik di detikSumut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali