Turki-Indonesia Sepakat Penguatan Wisata Kedua Negara

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Minggu, 21 Sep 2025 13:30 WIB
Menpar Widiyanti bertemu Dubes Turki untuk Indonesia Foto: dok Istimewa
Jakarta -

Pariwisata menjadi pintu masuk baru untuk mempererat hubungan Indonesia dan Turki. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menerima Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof. Talip Küçükcan membahas penguatan kerja sama pariwisata kedua negara pada 19 September lalu.

Widiyanti mengatakan hubungan Indonesia-Turki memiliki akar sejarah panjang sejak abad ke-16, bahkan Konsulat Jenderal Kekaisaran Ottoman pernah dibuka di Batavia pada tahun 1880-an.

"Turki dan Indonesia adalah sekutu dekat, bekerja sama di berbagai forum internasional seperti PBB, OKI, MIKTA, dan D8," jelasnya.

Widiyanti juga mengapresiasi keberhasilan Turki dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. Indonesia, menurutnya, kini tengah mengembangkan destinasi baru dengan akses bandara internasional, serta siap membuka peluang kerja sama di bidang healing tourism dan halal tourism.

"Kami siap mengirim tenaga terlatih Indonesia untuk mendukung pengembangan wisata kesehatan di Turki, sekaligus memanfaatkan kekuatan bersama di sektor halal tourism," tambahnya.

Sementara itu, Dubes Küçükcan menyampaikan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah bertemu dua kali pada kuartal pertama 2025 untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Pertemuan itu menghasilkan 15 perjanjian strategis, termasuk di sektor pariwisata.

Turki memiliki infrastruktur pariwisata kelas dunia dengan 62 juta wisatawan pada 2024 yang menghasilkan pendapatan USD 61 miliar. "Sebanyak 200.000 warga Indonesia berkunjung ke Turki tahun lalu, sementara 50.000 warga Turki datang ke Indonesia. Potensi ini akan lebih besar jika kita memperkuat halal tourism," ujarnya.

Küçükcan juga menyoroti kota-kota budaya seperti Konya, Kayseri, Bursa, dan Mardin sebagai destinasi potensial bagi wisatawan Indonesia, selain Istanbul. Ia menambahkan bahwa sistem kesehatan Turki yang berkualitas dan terjangkau bisa menjadi peluang kerja sama wisata medis.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas rencana peningkatan investasi timbal balik, usulan Turkish Airlines untuk menambah frekuensi penerbangan ke Jakarta, program pertukaran pendidikan pariwisata, hingga pembaruan nota kesepahaman kerja sama pariwisata yang telah ditandatangani sejak 1993.

Turki juga membagikan pengalaman sukses dalam program Green Star untuk hotel ramah lingkungan, Safe Tourism Certificate pascapandemi, dan Zero Waste Project yang digagas oleh Ibu Negara Turki, Emine Erdoğan. Program-program ini, kata Küçükcan, bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk memperkuat pariwisata berkelanjutan.



Simak Video " Video Menpar Pastikan Wisatawan Masih Berdatangan ke Bali Meski Banjir"

(ddn/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork