Geger Jenazah Bule Australia Dipulangkan Tanpa Jantung Itu Tewas di Kolam Renang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geger Jenazah Bule Australia Dipulangkan Tanpa Jantung Itu Tewas di Kolam Renang

Fabiola Dianira - detikTravel
Rabu, 24 Sep 2025 13:41 WIB
Kuasa hukum keluarga Byron, Malekat Hukum Law Firm, saat mengadakan konferensi pers, Rabu (24/9/2025).
Kuasa hukum keluarga Byron, Malekat Hukum Law Firm, saat mengadakan konferensi pers, Rabu (24/9/2025). (Fabiola Dianira/detikBali)
Jakarta -

Kematian warga negara Australia Byron James Dumschat (23), di sebuah vila di Kerobokan, Badung, Bali, pada 26 Mei 2025 menyisakan misteri. Dia dilaporkan tewas di kolam renang.

Liburan Byron berakhir tragis. Dia pulang tinggal nama.

Berdasarkan laporan Polres Badung, Byron ditemukan oleh rekannya, Bailey Peter Woods, sekitar pukul 08.00 Wita dalam keadaan mengapung di kolam renang vila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Byron kemudian diperiksa di RSUP Prof IGNG Ngoerah. Hasil pemeriksaan menyebut penyebab kematian karena etanol.

"Ahli menyimpulkan bahwa temuan yang paling besar kemungkinannya untuk menjadi sebab kematian orang ini adalah intoksikasi ethanol," kata Ps. Kasubsi Penmas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti dilansir detikbali, Rabu (24/9/2025) malam.

ADVERTISEMENT

Dikirim Tanpa Jantung

Empat pekan kemudian, jenazahnya dikirim pulang ke Australia. Keluarga melakukan otopsi ulang. The Queensland Coroners Court yang menyatakan bahwa jantung Byron masih ditahan di Bali.

Keluarganya terkejut dan tidak terima. Mereka meminta jantung dikirim pulang.

"Orang tua korban, yaitu Robert Allan Haddow dan Chantal Maree Haddow, kembali dikejutkan dengan penemuan fakta dari The Queensland Coroners Court bahwa jantung almarhum telah diambil dan ditahan di Bali tanpa sepengetahuan maupun persetujuan keluarga," kata salah satu kuasa hukum keluarga Byron, Ni Luh Arie Ratna Sukasari, saat konferensi pers, Rabu (24/8).

Meski kuasa hukum telah mengirim surat untuk menanyakan alasan penahanan jantung tersebut, pihak rumah sakit tidak memberikan tanggapan yang diharapkan. Menurut Arie, rumah sakit justru langsung mengatur pengembalian jantung tanpa klarifikasi memadai, bahkan meminta keluarga menanggung biaya tambahan sebesar AUD 700 untuk proses repatriasi organ.

RSUP Prof IGNG belum memberikan keterangan terkait masalah itu.

***

Selengkapnya klik di sini.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads