Kebun Binatang Bandung (KBB) atau Bandung Zoo masih ditutup. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menilai selama pengelola Bandung Zoo masih bertikai dan tidak ada perdamaian, maka kebun binatang itu belum akan dibuka.
Taman Safari Indonesia tengah memikirkan nasib hewan/satwa seperti zebra dan jerapah milik TSI yang dititipkan di KBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang mempertimbangkan untuk mengambil kembali hewan-hewan titipan TSI agar lebih terurus dan terjaga pangan dan kondisi kesehatannya," ujar Corporate Communication Taman Safari Indonesia, Eko Maryadi.
Menurut Eko setidaknya ada 19 satwa milik TSI yang dititipkan di KBB termasuk jerapah, Lechwe, Waterbuck, Gnu, Tapir, Siamang, Monyet Jepang, Jalak Putih, Pecuk Padi, dan Kakatua Tanimbar.
Bandung Zoo sendiri telah ditutup sejak 6 Agustus 2025. Sebelum ditutup, sempat terjadi kericuhan yang berasal dari dua kubu yayasan pengelola Bandung Zoo yakni Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT).
Eko mengatakan TSI juga ingin meluruskan berbagai petisi online soal masalah hukum terhadap pengelola KBB yakni anggota Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT).
"Kasus pidana korupsi yang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bandung adalah menyangkut dua oknum mantan pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), terkait dugaan kerugian negara akibat tidak dibayarkannya sewa lahan milik Pemkot Bandung. TSI sebagai badan hukum sama sekali tidak terkait dengan proses persidangan perkara Tipikor yang didakwakan kepada mantan pengurus YMT / Kebun Binatang Bandung," ujarnya.
Penutupan Kebun Binatang Bandung merupakan kewenangan Walikota Bandung dan Poltabes Bandung.
"Dalam hal ini TSI tidak terlibat dalam kebijakan tersebut. TSI mendukung proses hukum yang sedang berjalan di Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan, dan mempercayai sepenuhnya pada proses hukum yang adil dan transparan," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB