Sebanyak 123 unit usaha pariwisata di Cebu, Filipina, dilaporkan rusak parah hingga hancur akibat gempa berkekuatan 6,9 magnitudo yang mengguncang wilayah tersebut. Bencana itu tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga memukul sektor pariwisata setempat dan memicu gelombang bantuan dari berbagai pihak.
Mengutip Manila Standard, Rabu (10/10/2025) Menteri Pariwisata Filipina, Christina Garcia Frasco, mengungkapkan bahwa gempa yang terjadi baru-baru ini telah menewaskan 71 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Tak hanya itu, tujuh situs warisan budaya ikut terdampak dan sedikitnya 1.206 pekerja pariwisata harus mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk situs warisan, proses perbaikannya tidak bisa langsung dilakukan. Berdasarkan undang-undang, perlu penilaian mendalam oleh Komisi Sejarah Nasional Filipina (NHCP) dan Komisi Nasional untuk Kebudayaan dan Seni (NCCA)," kata Christina.
"Penilaian ini bisa memakan waktu tiga hingga enam bulan sebelum tahap rehabilitasi dimulai," dia menambahkan.
Christina menyatakan bahwa Otoritas Infrastruktur dan Perusahaan Pariwisata (TIEZA) kini sedang bekerja sama dengan NCCA dan NHCP untuk menilai tingkat kerusakan pada bangunan-bangunan bersejarah, terutama gereja-gereja berusia ratusan tahun yang banyak ditemukan di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari pemulihan, TIEZA juga akan mengalokasikan dana bantuan yang berasal dari pungutan pajak perjalanan, sesuai amanat Undang-Undang Pariwisata. Tak hanya itu, Christina secara pribadi turut memberikan bantuan keuangan sebesar 3.000 peso (Rp 840 ribu) kepada 77 pekerja pariwisata yang terdampak langsung, termasuk di antaranya: 30 orang dari Medellin, 26 orang dari Kota Bogo, dan 21 orang dari San Remigio.
Pemerintah Filipina juga menggandeng Departemen Perhubungan dan Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (DOLE) untuk membantu para pekerja pariwisata yang kehilangan mata pencaharian. Mereka akan dialihkan ke program Tulong Panghanapbuhay sa Ating Disadvantaged/Displaced Workers (TUPAD), program bantuan pekerjaan sementara bagi warga terdampak krisis.
Bantuan tak hanya datang dari dalam negeri. Penumpang kapal pesiar Villa Vie MV Odyssey yang baru-baru ini berlabuh di Cebu, ikut menggalang dana untuk membantu korban gempa. Sekitar USD 16.000 (Rp 250 juta) berhasil dikumpulkan dan akan digunakan untuk mendukung operasi bantuan di daerah terdampak.
Gempa yang terjadi itu jadi salah satu bencana paling berdampak terhadap sektor pariwisata di Filipina tahun ini. Pemerintah Filipina kini tengah fokus pada pemulihan infrastruktur dan penghidupan masyarakat agar industri pariwisata dapat segera bangkit kembali.
(upd/fem)
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi