"Wisata Baru" Colosseum, Terowongan Bawah Tanah Berusia 2.000 Tahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

"Wisata Baru" Colosseum, Terowongan Bawah Tanah Berusia 2.000 Tahun

bonauli - detikTravel
Senin, 13 Okt 2025 09:09 WIB
Terowongan bawah tanah Colosseum dibuka untuk umum
Terowongan bawah tanah Colosseum dibuka untuk umum (dok. Simona Murrone/Archaeological Park of the Colosseum)
Roma -

Colosseum menjadi ikon wisata Roma, Italia. Bulan ini, ada 'wisata baru' yang bisa dinikmati turis di sana.

Adalah Lorong Commodus atau Passage of Commodus, sebuah terowongan sepanjang 55 meter yang dibangun di bawah amfiteater oleh kaisar Romawi. Terowongan ini digunakan oleh kaisar dan tamu-tamunya untuk menyelinap ke Colosseum tanpa terlihat orang lain, alias jalan rahasia.

Dikutip dari CNN pada Sabtu (11/10), lorong ini rencananya akan dibuka kembali untuk publik pada bulan ini. Pengunjung akan melihat bagaimana pemandangan di belakang panggung kekaisaran yang telah berusia 2.000 tahun tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama terowongan ini diambil dari Kaisar Commodus, pemimpin tiran yang memerintah dari tahun 177 hingga 192 Masehi. Ia bahkan hampir dibunuh di lowong bawah tanah tersebut.

ADVERTISEMENT

Koridor tersembunyi ini pertama kali ditemukan antara tahun 1810 dan 1814 oleh para penggali Prancis di bawah arsitek Carlo Lucangeli, kemudian dibuka kembali pada tahun 1874 dan diteliti kembali pada tahun 1990-an. Selama restorasi seluruh situs pada tahun 2020-2021, para arkeolog memetakan terowongan secara menyeluruh dan memulai fase baru konservasi.

Restorasi terbaru dilakukan untuk menghilangkan debu dan kotoran yang telah menumpuk selama berabad-abad, memasang kembali plester yang rapuh menggunakan alat laser, dan memperlihatkan dinding berlapis marmer yang diukir dengan lanskap dan adegan mitologis - termasuk kisah Dionysus, dewa anggur dan pesta pora. Di dekat pintu masuk, ukiran perburuan babi hutan, pertarungan beruang, dan akrobat mengingatkan kita pada tontonan yang pernah memenuhi arena tersebut.

"Begitu lorong ini dibuka untuk umum, pengunjung akan menghargai bagaimana rasanya menjadi seorang kaisar," kata arkeolog Barbara Nazzaro, yang memimpin pekerjaan tersebut.

Massimo Osanna, direktur jenderal museum Italia, menyebut pembukaan kembali ini sebagai tonggak penting yang memadukan penelitian dan pelestarian. Fitur-fitur baru seperti peta taktil dan rekonstruksi video bertujuan untuk menjadikan situs ini benar-benar mudah diakses dan inklusif bagi semua pengunjung.

Lorong berkubah, yang ditambahkan pada abad pertama dan kedua setelah pembangunan awal Colosseum, terdiri dari tiga cabang dengan dua membentang dari timur ke barat dan satu dari utara ke selatan.

Restorasi ini mencakup pencahayaan yang menciptakan kembali cahaya matahari dari jendela atap yang telah lama tertutup rapat, ditambah panel kaca yang memungkinkan pengunjung menyaksikan para arkeolog bekerja. Penggalian baru yang dijadwalkan tahun depan akan menelusuri rute terowongan, kemungkinan menuju barak para gladiator. Proyek ini didanai oleh Taman Arkeologi Colosseum dan Rencana Pemulihan dan Ketahanan Nasional Italia (PNRR).




(bnl/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads