Nenek Jerman Kembalikan Artefak Yunani Kuno yang Dia Curi 50 Tahun Lalu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nenek Jerman Kembalikan Artefak Yunani Kuno yang Dia Curi 50 Tahun Lalu

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 14 Okt 2025 12:56 WIB
A woman uses a handheld electric fan while queuing to visit the Acropolis, during a heatwave with temperatures expected to overpass 40 degrees Celsius, in Athens, Greece, July 9, 2025. REUTERS/Stelios Misinas
Ilustrasi wisatawan di Akropolis Athena (REUTERS/Stelios Misinas)
Jakarta -

Seorang nenek dari Jerman mengembalikan artefak kuno yang berusia lebih 2.400 tahun yang dia curi tahun 1960-an. Dia tergugah setelah melihat kampanye dari kampus.

Dilansir dari New York Post, Selasa (14/10/2025) adapun artefak yang dikembalikan ini adalah kapsul pilar Ionia, terbuat dari batu kapur dan berukuran tinggi sekitar 23 cm dan lebar 30 cm. Wanita tersebut mengambilnya dari Leonidaion, sebuah wisma tamu dari abad ke-4 SM di Olympia Kuno.

Para pejabat Yunani mengatakan relik tersebut diserahkan kembali dalam sebuah upacara pada hari Jumat lalu di Pusat Konferensi Olympia Kuno, setelah wanita itu secara sukarela menyerahkannya kepada Universitas Munster di Jerman, yang mengatur pemulangannya. Wanita itu telah mencuri artefak tersebut pada tahun 1960-an saat mengunjungi situs tersebut dan menyimpannya selama beberapa dekade sebelum memutuskan untuk mengembalikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia terinspirasi oleh tindakan universitas yang baru-baru ini mengembalikan barang-barang antik yang dijarah. Kementerian Kebudayaan Yunani memuji kepekaan dan keberanian wanita tersebut.

ADVERTISEMENT

Pengembalian ini menjadi artefak besar ketiga yang dikirim kembali oleh Universitas Munster ke Yunani dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2019, Universitas Munster memulangkan Piala Louis yang dikaitkan dengan juara Olimpiade tahun 1896. Lanjut pada tahun 2024, pihak kampus mengembalikan kepala pria dari marmer dari Tesalonika era Romawi.

"Ini adalah momen yang sangat mengharukan," kata Sekretaris Jenderal Kebudayaan Georgios Didaskalos saat serah terima artefak.

"Tindakan ini membuktikan bahwa budaya dan sejarah tidak mengenal batas, tetapi membutuhkan kerja sama, tanggung jawab, dan rasa saling menghormati. Setiap pengembalian semacam itu merupakan tindakan pemulihan keadilan dan sekaligus jembatan persahabatan antarbangsa,' tutupnya.




(sym/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads