Patung Molly Malone Jalani Perawatan Usai Payudara Sering Diraba Turis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Patung Molly Malone Jalani Perawatan Usai Payudara Sering Diraba Turis

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Selasa, 14 Okt 2025 13:45 WIB
Patung Molly Malone di Dublin
Patung Molly Malone. (Alamy/Telegraph/Tangkapan Layar)
Dublin -

Patung ikonik Molly Malone di Dublin, Irlandia baru saja menjalani perbaikan setelah mengalami kerusakan akibat terlalu sering diraba oleh wisatawan.

Bagian payudara patung tersebut menjadi sorotan karena dipercaya membawa keberuntungan, hingga membuatnya aus dan berubah warna.

Dikutip dari Irish Star, Selasa (14/10/2025) pada Minggu lalu, patung Molly yang telah selesai direnovasi resmi diperkenalkan kembali kepada publik dengan tampilan yang lebih segar dan lapisan cat baru. Langkah itu diambil untuk mengembalikan kesopanan dari karya seni yang telah menjadi salah satu daya tarik wisata utama di ibu kota Irlandia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inisiatif itu dilakukan setelah Dewan Kota Dublin menutup sementara patung tersebut pekan lalu. Patung karya Jeanne Rynhart yang didirikan pada tahun 1988 itu memang menjadi favorit para turis yang kerap berfoto sambil menyentuh bagian dadanya.

ADVERTISEMENT

Kebiasaan menyentuh payudara Molly Malone diyakini bermula dari ulah seorang pemandu wisata pada tahun 2012. Sejak saat itu, tradisi tak resmi ini menyebar luas dan diyakini membawa keberuntungan bagi yang melakukannya.

Namun, kebiasaan tersebut juga meninggalkan dampak serius. Payudara yang terus-menerus disentuh membuat warnanya memudar hingga mengkilap, butuh waktu sekitar satu minggu bagi pihak dewan untuk memulihkannya ke kondisi semula.

Sebagai bagian dari program percontohan pada bulan Mei lalu, petugas sempat ditempatkan di sekitar lokasi patung yang berada di luar Gereja St. Andrew, Suffolk Street, untuk mencegah tindakan menyentuh secara langsung. Meski langkah itu sempat efektif, dewan kota mengakui bahwa kebiasaan itu sudah terlanjur melekat di benak wisatawan.

"Menyentuh patung sepertinya sudah menjadi bagian dari pengalaman wisata di kota ini," ujar perwakilan Dewan Kota Dublin.

Mereka menambahkan, selama ada petugas keamanan, para pengunjung cenderung patuh. Namun begitu petugas pergi, kebiasaan lama kembali terjadi.

Sebagai solusi jangka panjang, dewan kota berencana menempatkan pot tanaman dan bunga di sekitar patung untuk mengurangi interaksi fisik secara langsung. Strategi tersebut sebelumnya dianggap berhasil di lokasi lain seperti instalasi seni digital The Portal.

Pejabat Seni Dewan Kota Dublin, Ray Yeates, menjelaskan bahwa penggunaan elemen penghalang alami seperti bunga terbukti ampuh.

"Ketika pot bunga kami pasang di depan Portal, pengunjung jadi segan untuk menyentuhnya," ujarnya.

Namun ketika ditanya apakah strategi tersebut bisa menghentikan sepenuhnya perilaku terhadap patung Molly Malone, ia menjawab tak tahu pasti hal itu bisa diantisipasi.

"Saya tidak tahu, itu jawaban singkatnya. Ini fenomena global, patung-patung yang mudah diakses publik, baik pria-wanita maupun hewan seringkali menjadi objek sentuhan," kata Ray

Menurutnya, tantangan utama adalah menyeimbangkan akses publik dengan upaya pelestarian karya seni.

"Kami ingin patung bisa dinikmati semua orang, tapi juga harus menjaga agar tidak cepat rusak," tutup Yeates.




(upd/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads