Dear Bu Menpar, Bukan Cuma Destinasi Indah, Wisata RI Butuh Akses Mudah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dear Bu Menpar, Bukan Cuma Destinasi Indah, Wisata RI Butuh Akses Mudah

Antara - detikTravel
Rabu, 15 Okt 2025 10:21 WIB
Pemprov DKI menerapkan tarif khusus Rp 1 untuk penumpang MRT, LRT, dan TransJakarta dalam rangka HUT ke-79 TNI. Masyarakat senang dan kaget atas kebijakan itu. (Rumondang/detikcom)
Ilustrasi transportasi publik. (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Destinasi boleh memesona, tapi tanpa transportasi publik yang terhubung, wisatawan bisa enggan datang. Itulah yang disoroti Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pemasaran Pariwisata Digital di Pasuruan, Jawa Timur.

Bambang menyampaikan pernyataan itu saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Diseminasi Pemasaran Pariwisata Digital yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Komisi VII DPR RI di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (14/10/2025). Menurut Bambang Haryo, transportasi publik yang efisien menjadi salah satu faktor penting agar wisatawan domestik maupun mancanegara tertarik berkunjung ke berbagai destinasi di Indonesia.

"Destinasi wisata kita sangat butuh akses transportasi publik yang terintegrasi. Turis asing sering enggan datang karena negara tetangga sudah punya sistem transportasi yang memadai, langsung terkoneksi dengan destinasi wisata," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan kondisi di Bali yang kini mengalami kepadatan dan ketidaknyamanan akibat minimnya transportasi umum.

ADVERTISEMENT

"Bali sekarang overload karena semua wisatawan, baik domestik maupun asing, harus memakai kendaraan pribadi. Ini harus segera dibenahi," ujarnya.

Ia optimistis Indonesia mampu bersaing secara global jika pemerintah serius memperbaiki fasilitas publik penunjang pariwisata.

"Potensi kita luar biasa, ada ribuan destinasi wisata alam dan budaya. Negara lain bisa menargetkan puluhan juta turis, masa kita kalah dengan potensi sebesar ini," ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat promosi wisata dengan menyarankan supaya hotel, restoran dan pelaku ekonomi kreatif di daerah aktif menjadi corong promosi destinasi lokal.

"Kita punya 300 ribu restoran dan ratusan ribu hotel yang bisa jadi corong promosi. Bahkan tenaga kerja Indonesia (TKI) pun bisa berperan, satu TKI menargetkan dua wisatawan saja, kita sudah bisa datangkan jutaan turis," ujar dia.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads