'Sebaiknya Jangan Gunakan Google Maps Saat Jalan-jalan di Venesia'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

'Sebaiknya Jangan Gunakan Google Maps Saat Jalan-jalan di Venesia'

bonauli, Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 15 Okt 2025 14:39 WIB
venesia
Ilustrasi. (Andreas Solaro/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Turis asal Polandia terjatuh ke kanal di Venesia akibat asyik mengikuti arahan Google Maps. Unggahannya pun viral di media sosial.

Melansir Mint, Rabu (15/10/2025) dalam video yang telah ditonton lebih dari 19 juta kali di Instagram @wika.we.wroclawiu, turis Wiktoria Guzenda tengah menuruni tangga sambil menatap layar ponselnya. Eh, dia terjatuh ke kanal. Rekaman tersebut juga menampilkan kondisi kakinya yang lecet akibat kejadian itu.

"Ketika Google Maps bilang 'jalan lurus' tapi Anda sedang di Venesia," tulisnya dalam unggahan video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalimat tersebut memancing beragam reaksi warganet, menertawakan, kasihan, juga berbagi pengalaman. Beragam respons pun bermunculan, ada yang mengatakan kejadian itu seperti scene di sebuah serial film.

ADVERTISEMENT

"Ini seperti episode The Office saat mereka mengikuti GPS dan berakhir masuk ke kolam," tulis seorang netizen.

Adapula yang menyindir kelakuan Wiktoria yang seperti tak mengenal medan dan situasi di Venesia. Namun, beberapa membela Wiktoria dengan mengatakan bahwa video tersebut hanya lelucon soal Google Maps yang menyesatkan.

"Kalian, dia cuma bercanda soal Maps yang mengarahkannya ke kanal dan terpeleset. Itu saja," komentar salah satu netizen.

Turis asal Polandia beranam Wiktoria Guzenda terjatuh ke dalam kanal di Venesia usai mengikuti arahan dari Google Maps.Turis asal Polandia bernama Wiktoria Guzenda terjatuh ke dalam kanal di Venesia usai mengikuti arahan dari Google Maps. (Tangkapan layar)

Google Maps pun Sulit Memetakan Venesia

Pakar perjalanan sudah sejak lama mengingatkan bahwa Google Maps bukanlah panduan yang ideal untuk menjelajah Venesia. Kota itu terbagi dalam enam distrik atau sestieri dengan sistem penomoran jalan yang tidak biasa, membuat navigasi di sana membingungkan, bahkan bagi pelancong berpengalaman.

Selain struktur jalan yang rumit, Venesia juga dipenuhi gang sempit, jalan buntu yang berujung di kanal, serta jembatan yang tak selalu mengarah ke tempat yang tepat. Kontur permukaan air pun bisa membuat rute yang tampak bisa dilewati di peta digital justru tidak bisa dilalui secara nyata.

"Google Maps sering kali mengarahkan wisatawan ke rute yang tidak eksis atau langsung terhalang kanal. Banyak yang akhirnya berdiri di tepi air tanpa jembatan, persis di lokasi yang ditunjukkan Google Maps untuk belok," kata seorang pemandu lokal di Tour Leader Venice.

Karena itulah, beberapa situs wisata menyarankan wisatawan untuk kembali menggunakan peta kertas, menyewa pemandu lokal atau mengunduh aplikasi navigasi yang khusus dirancang untuk menjelajahi Venesia.

Bukan yang Pertama Kali

Kasus Wiktoria bukanlah insiden pertama yang menunjukkan potensi bahaya dari ketergantungan penuh pada navigasi digital. Awal tahun ini, seorang pelancong dari Buxar ke Delhi, India, nyaris tersesat karena mengikuti arahan Google Maps tanpa berpikir ulang.

Dan pada Desember 2024, tiga sahabat yang menghadiri sebuah pernikahan di Pilibhit mengalami kecelakaan serupa. Mobil yang mereka tumpangi terjun bebas ke dasar Kanal Kalapura yang kering di dekat Bareilly setelah pengemudi mengikuti petunjuk Google Maps.

Mobil tersebut terguling setelah menabrak jembatan rusak, meski beruntung seluruh penumpang hanya mengalami luka ringan.
Warga setempat dan polisi kemudian mengevakuasi kendaraan dengan bantuan alat berat JCB.




(upd/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads