Perhiasan Bersejarah Digondol Maling, Bos Louvre Salahkan CCTV

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perhiasan Bersejarah Digondol Maling, Bos Louvre Salahkan CCTV

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 23 Okt 2025 07:59 WIB
People take a selfie in front of a broken window protected by a wooden panel at the Louvre Museum as the museum remains closed the day after a spectacular jewel heist by thieves who broke into the landmark by using a crane and smashing an upstairs window, stealing priceless jewelry from an area that houses the French crown jewels before escaping on motorbikes, in Paris, France, October 20, 2025. REUTERS/Benoit Tessier     TPX IMAGES OF THE DAY
Spot di Museum Louvre yang dibobol maling pada akhir pekan lalu. (Benoit Tessier/Reuters)
Jakarta -

Direktur Louvre Laurence des Cars menyatakan perampokan perhiasan dengan permata dan zamrud bernilai sejarah disebabkan oleh CCTV di luar museum tidak memadai. Dia bilang balkon yang dibobol di luar jangkauan.

Pernyataan itu disampaikannya dalam interogasi pada Rabu (22/10/2025). Dia mengatakan semua alarm berfungsi saat pencurian pada Minggu (19/10), tetapi jangkauan kamera CCTV tidak mencapai titik masuk pencuri.

"Satu-satunya kamera yang dipasang diarahkan ke barat. Oleh karena itu, tidak mencakup balkon yang dibobol," kata des Cars seperti dikutip dari AFP, Kamis (23/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Des Cars mengungkapkan pengawasan terhadap dinding luar museum hanya menggunakan beberapa kamera tua.

ADVERTISEMENT

Pengakuan itu menjadi pernyataan des Cars untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak pencurian permata senilai 88 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun dalam tujuh menit akhir pekan lalu.

"Meskipun kami telah berusaha keras dan bekerja keras, kami gagal," kata dia.

Para pencuri pada Minggu (19/10) memanjat tangga dari truk pengangkat furnitur curian, seperti yang digunakan tukang bangunan. Mereka juga menggunakan peralatan pemotong untuk masuk melalui jendela ke galeri.

Des Cars menduga pencuri berhasil memecahkan lubang-lubang kecil di lemari perhiasan mewah yang menyimpan permata kekaisaran.

"Kacanya pecah dan para pencuri berhasil memasukkan tangan mereka," ujar dia.

Di antara barang-barang yang hilang itu, sebuah mahkota yang dilapisi lebih dari 1.300 berlian dan lebih dari 50 zamrud rusak. Mahkota milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, itu jatuh di halaman Louvre saat perampokan itu terjadi.

Des Cars mengatakan mahkota tersebut mengalami kerusakan paling parah saat dikeluarkan dari etalase. Dia juga mengatakan penilaian awal menunjukkan bahwa mahkota tersebut dapat direstorasi.

Para pencuri membawa kabur delapan perhiasan lainnya, seperti tiara, anting-anting, dan kalung safir dari set perhiasan milik Ratu Marie-AmΓ©lie dan Ratu Hortense. Kemudian, kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon I kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, dan sebuah diadem yang dulunya milik Permaisuri Eugenie, yang dihiasi hampir 2.000 berlian.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads