Turis ke Korea Senangnya Makan Bak Warga Lokal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis ke Korea Senangnya Makan Bak Warga Lokal

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 24 Okt 2025 07:31 WIB
Minimarket di Korea Selatan
Ilustrasi minimarket di Korea Selatan(dok Istock)
Jakarta -

Organisasi Pariwisata Korea (KTO) merilis laporan yang mengungkapkan ragam cemilan di minimarket menjadi sasaran turis yang berlibur ke Korea Selatan. Pengeluaran wisatawan malah besar di minimarket dibandingkan dengan spot kuliner yang viral di sosmed.

Diberitakan Korea Herald, Kamis (23/10/2025) camilan di minimarket, kopi, dan makanan cepat saji menyumbang porsi pengeluaran makanan wisatawan dan terus meningkat. Berdasarkan transaksi kartu kredit yang diterbitkan di luar negeri dari tahun 2018 hingga Juli 2025, kategori dengan pertumbuhan tercepat adalah es krim (naik 35 persen per tahun), makanan di minimarket (34 persen), serta croffle dan wafel (25,5 persen).

Dalam tujuh bulan pertama tahun 2025 saja, wisatawan melakukan sekitar 13 juta transaksi di minimarket, lebih banyak daripada kategori makanan lainnya yang dilacak. Kafe menyusul dengan 8,9 juta transaksi, toko roti dengan 3 juta, dan restoran burger dengan 2,3 juta. Ketiganya mengalami tingkat pertumbuhan di atas 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KTO mengatakan sentuhan Korea dalam berbagai format begitu tumbuh secara global. Banyak pembelian hamburger dilakukan di jaringan restoran lokal, enam dari 10 merek teratas yang digunakan oleh wisatawan mancanegara. Bahkan gerai makanan cepat saji global kini menawarkan menu khusus Korea dan desain interior yang ciamik.

Perubahan gaya liburan ini juga dipengaruhi oleh konten sosial media. Tinjauan unggahan berbahasa asing dari Januari 2023 hingga Juli 2025 mengungkapkan bahwa lebih dari 40 persen penyebutan toko swalayan Korea menyertakan kata kunci terkait makanan. Ramen muncul paling sering (14,1 persen) diikuti oleh kopi (10,5 persen) dan camilan (7 persen).

ADVERTISEMENT

Beberapa hidangan Korea sehari-hari juga semakin populer. Data tahunan untuk bulan Juli menunjukkan pengeluaran untuk hidangan mi dan pangsit meningkat sebesar 55,2 persen, sementara semur tulang babi (disebut gamjatang dalam bahasa Korea) naik 44 persen. Camilan tradisional mengalami lonjakan sebesar 76,9 persen.

Ragam tren viral juga memengaruhi pola konsumsi. Misalnya, tren media sosial yang menampilkan 'sereal kue beras madu' atau 'sereal ggultteok' mendapatkan lebih dari 300.000 suka di berbagai platform internasional, mendorong perusahaan makanan Korea untuk mengembangkan dan merilis produk baru berdasarkan ide tersebut.

Lee Mi-sook, yang memimpin tim strategi data pariwisata Organisasi Pariwisata Korea, mengatakan bahwa pola konsumsi makanan ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam cara wisatawan ingin melokal.

"Seiring tren terbaru menyebar secara global secara langsung, rutinitas harian orang Korea menjadi pengalaman baru bagi wisatawan internasional," ujarnya.




(sym/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads