Warga Baduy Dalam Dibegal di Jakpus, Gubernur Banten Bilang Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Baduy Dalam Dibegal di Jakpus, Gubernur Banten Bilang Apa?

Arief Ikhsanudin - detikTravel
Minggu, 09 Nov 2025 14:08 WIB
Andra Soni menjenguk Repan di Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten, Jalan Tebet Timur Raya No. 51, Jakarta, Jumat (7/11/2025). (dok istimewa)
Andra Soni menjenguk Repan di Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten, Jalan Tebet Timur Raya No. 51, Jakarta, Jumat (7/11/2025). (dok istimewa)(dok istimewa)
Jakarta -

Seorang warga kampung adat Baduy Dalam dibegal tetapi kemudian ditolak rumah sakit di Jakarta Pusat. Gubernur Banten Andra Soni buka suara.

Petaka itu menimpa Repan (16) pada Kamis (6/11/2025). Dia dibegal di Jalan Pramuka Raya, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Saat itu, tas, yang berisi uang dan madu dagangan, diambil kelompok jambret yang beraksi dengan dua sepeda motor. Repan nengalami kerugian material sebesar Rp 4,5 juta, yang berasal dari 10 botol madu yang dirampas, satu botol dijual Rp 150 ribu, dan uang tunai hasil penjualan madu sebesar Rp 3 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sempat melawan tetapi kalah. Repan kemudian minta tolong tim medis di salah satu rumah sakit, tetapi ditolak. Dia ditolak karena tidak memiliki KTP. Repan baru mendapatkan pertolongan yang layak setelah menemui salah satu kenalan yang menjadi pelanggan madunya di Cempaka Putih, sekitar 11 km dari rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Andra kemudian menjenguk Repan (16). Dia mewacanakan warga Baduy untuk beristirahat dan bermalam di Rumah Singgah milik Pemprov Banten agar tak ada lagi warga Baduy menjadi korban kejahatan. Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten itu berada di Jalan Tebet Timur Raya Nomor 51, Jakarta.

"Warga Baduy yang berada di Jakarta dapat memanfaatkan Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten sebagai tempat beristirahat atau bermalam," katanya.

Dalam kunjungan itu, Andra berbincang dengan Repan dan keluarganya. Andra berharap proses pemulihan Repan yang mendapat sepuluh jahitan akibat luka bacokan dapat berjalan lancar.

"Semoga lekas sembuh dan segera pulang," kata dia.

Andra menyampaikan fokus pada pendampingan dan pemulihan Repan. Dia menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada aparat berwajib.

Dalam kesempatan itu, Andra juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Khusus Jakarta yang terus berkoordinasi dengan Pemprov Banten terkait penanganan kasus Repan.

Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Banten Ika Sri Erika menjelaskan bahwa rumah singgah tersebut telah beroperasi selama enam bulan dan telah melayani sekitar 350 pasien. Saat ini tersedia kapasitas sebanyak 36 tempat tidur.

"Di rumah singgah tersedia fasilitas makanan ringan, makan dan minum, serta layanan antar jemput menggunakan ambulans atau mobil operasional," ujarnya.

Polisi Selidiki Kasus Perampokan

Berdasarkan laporan polisi, peristiwa perampokan itu terjadi pada Minggu (26/10). Saat itu korban sedang berjualan madu dan aksesori khas Baduy. Kemudian, tiba-tiba empat orang yang mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam mengadang korban.

"Empat orang laki-laki tidak dikenal langsung mengambil paksa tas berisi barang-barang," tulis laporan polisi.

"Hari Minggu (1/11) korban sudah membuat laporan polisi, kemudian Unit Reskrim Polsek Cempaka Putih melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki, Selasa (4/11).

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku

***

Selengkapnya klik di sini.




(fem/iah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads