Seorang turis Jerman membagikan pengalaman buruknya saat memesan taxi online di Goa, India. Dia harus berhadapan dengan konflik lokal antara becak dengan taxi online.
Dilansir dari news18, Senin (10/11/2025) video viral ini merekam momen influencer travel Jerman, Alexander Welder, menghadapi beban berat di Patnem, Goa. Dia harus berjalan kaki menuju titik penjemputan dari taxi online yang dipesannya.
Ia mengklaim bahwa seorang pengemudi becak meminta Rs 500 (Rp 93 ribuan) untuk sekali jalan, sementara aplikasi tersebut menagihnya Rs 300 (Rp 56 ribu) untuk rute yang sama. Dia merasa aneh saat memutuskan naik taksi online dan berjalan jauh, dan para tukang becak malah mengikuti dia dan rekannya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka meminta Rs 500 untuk naik tuk-tuk, dan kami memesan taksi dari GoaMiles seharga Rs 300. Saya pikir penduduk lokal di sini memiliki masalah besar," katanya.
Saat akan naik ke mobil, driver pun meminta Alex untuk menutupi pelat nomornya karena karena khawatir pengemudi taksi dan becak lokal merekam mereka. Dalam video tersebut, Alex juga bertanya kepada pengemudi, "Ada masalah apa dengan mereka?". Namun pertanyaannya tidak terjawab.
"Setiap kali kami bilang memesan dari GoaMiles, mereka bilang 'tidak diperbolehkan di sini', padahal Anda sebenarnya bisa memesan taksi di aplikasi, jadi jelas diperbolehkan," kata Alex.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba taksi GoaMiles dihentikan oleh polisi dan ini semakin memperburuk keadaan. Alex mengatakan bahwa ia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi menyebutkan bahwa pengemudi taksi GoaMiles dikenai denda sebesar Rs 500 oleh polisi.
"Saya bisa memahami masalah yang dialami orang-orang dengan aplikasi berbagi tumpangan yang harganya jauh lebih murah dari harga lokal. Akhirnya, saya membayar denda sebesar Rs 500 untuk pengemudi tersebut, dan mungkin seseorang dapat membantu saya memahami apa yang terjadi. Situasi itu jelas tidak masuk akal," katanya di video.
Ini bukan pertama kalinya wisatawan menghadapi masalah saat menggunakan taksi GoaMiles. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa video telah muncul yang menunjukkan wisatawan domestik mengeluh tentang intimidasi dan perilaku agresif oleh operator taksi lokal.
Pada 2 Oktober, Shreya Agarwal, seorang desainer visual dari Mumbai, terpaksa menyeret koper dan tas berat sejauh hampir 1 km di Varca untuk mencapai taksi yang ia pesan di GoaMiles. Pengemudi GoaMiles menolak untuk datang ke gerbang resor yang dioperasikan oleh jaringan besar karena takut dipukuli.
Perselisihan antara operator taksi tradisional Goa dan layanan berbasis aplikasi seperti GoaMiles mulai merusak citra pariwisata negara bagian tersebut, menurut para pelaku bisnis perhotelan, pengunjung, dan pengamat industri.
Video viral ini pun ramai dikomentari netizen. Banyak yang menceritakan pengalaman yang sama betapa Goa tak ramah untuk turis, salah satunya karena masalah ini.
Banyak juga yang menyayangkan konflik internal ini karena dapat merusak citra pariwisata dan membuat turis malas untuk datang ke sana.
(sym/ddn)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Denda 50 Kerbau Menanti Pandji Pragiwaksono usai Candaan Adat Toraja
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya