72.528 Pendaki Dalam dan Luar Negeri Kunjungi Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

72.528 Pendaki Dalam dan Luar Negeri Kunjungi Rinjani

Antara - detikTravel
Jumat, 14 Nov 2025 07:31 WIB
Suasana Gunung Rinjani, Lombok, NTB. (Ahmad Viqi/detikBali).
Gunung Rinjani (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mencatat jumlah pengunjung, baik wisatawan asing maupun lokal hingga Oktober 2025 yang melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok mencapai 72.528 orang.

"Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani telah menyedot perhatian lokal maupun mancanegara dengan total kunjungan yang terus naik mencapai 72.528 orang pada destinasi wisata pendakian," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram seperti dilansir di Antara, Jumat (14/11/2025)..

Ia mengatakan destinasi wisata non pendakian di kawasan kaki Gunung Rinjani telah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup dampak cuaca ekstrem di awal Februari 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun destinasi wisata alam non pendakian tersebut di antaranya wisata Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek, wisata Bornong Bike Park Desa Aik Prapa Kecamatan Aikmel dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Kemudian wisata Sebau Desa Sapit Kecamatan Suela, wisata Savana Propok Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba dan Bukit Gedong Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, serta wisata jalur sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

ADVERTISEMENT

"Jumlah pengunjung pada destinasi wisata non pendakian baik wisatawan lokal maupun mancanegara yakni 43.502 orang," katanya.

Waspada Hujan

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengingatkan para pendaki untuk tetap waspada saat melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani atau wisata non pendakian pada musim penghujan 2025.

"Hujan tiba, pendaki bijak bersiap dan tetap waspada saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani," katanya.

Ia mengatakan Rinjani tetap mempesona di bawah rinai hujan, tapi ingat, mendaki saat musim hujan butuh persiapan lebih dari sekadar tekad. Hujan bukan penghalang untuk mencintai alam, tapi pengingat untuk lebih bijak ketika beraktivitas di dalamnya.

"Hujan boleh turun, tapi jangan biarkan kewaspadaan ikut reda," katanya.

Adanya persiapan yang harus dilakukan pendaki saat musim hujan di antaranya cek prakiraan cuaca dan status jalur sebelum berangkat. Kemudian siapkan perlengkapan anti air seperti jas hujan, cover bag, dry bag, sepatu tahan air.

Selain itu, jaga suhu dan energi dengan menggunakan jaket tebal, makanan tinggi kalori, termos air hangat. "Fokus dan waspada pada jalur yang licin," katanya.

Ia mengatakan utamakan keselamatan, puncak bukan segalanya, pulang dengan selamat adalah segalanya.

"Tetap waspada untuk keselamatan," katanya.




(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads