Batam Aero Technic Siap Cari Sekitar 8.000 Pekerja Baru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Batam Aero Technic Siap Cari Sekitar 8.000 Pekerja Baru

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Kamis, 20 Nov 2025 14:39 WIB
Lion Group meresmikan hangar ketujuh yakni hangar F Batam Aero Technic, Rabu (19/11/2025).
Hangar F Batam Aero Technic (Dadan Kuswaraharja/detikcom)
Batam -

Fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) milik Lion Group, Batam Aero Technic, sudah memiliki lebih dari 2.000 karyawan. Meski sudah memiliki tujuh hangar perbaikan pesawat, Lion Group akan membuka hangar baru dan menyerap lebih banyak pekerja setidaknya mencapai 8.000an karyawan lagi.

"Batam Aero Technic kini mempekerjakan 2.100 karyawan, bekerja tiga shift selama 24 jam penuh untuk melayani industri penerbangan nasional dan internasional. Setiap penambahan satu hangar, kami menambah sekitar 750 karyawan. Target kami, tahun 2030 sesuai harapan Presiden, BAT bisa menyerap 10.000 tenaga kerja nasional," kata Presiden Direktur Lion Group, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, di Batam Aero Technic, Rabu (19/11/2025).

Batam Aero Technic telah berkembang pesat sejak berdiri di Batam tahun 2012. Hingga 2025, BAT sudah membangun tujuh hangar dengan standar internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan hangar yang sophisticated, berstandar internasional. Beberapa regulator dari berbagai negara sudah memberikan sertifikasi untuk Batam Aero Technic," kata Daniel.

BAT saat ini telah mengantongi sertifikasi dari FAA Amerika Serikat, regulator Inggris, hingga San Marino di Eropa-membuktikan kualitas fasilitas dan kompetensi teknisi Indonesia diakui dunia.

ADVERTISEMENT

Dengan operasi nonstop, BAT mampu mempercepat proses perawatan, mengurangi antrean, dan membuat pesawat lebih cepat kembali melayani penumpang.

BAT tidak hanya melayani maskapai di bawah Lion Group, tetapi juga berbagai maskapai asing. Saat dikunjungi terlihat beberapa pesawat milik maskapai asing seperti Philippine airlines dan Cebu Pacific Airlines mempercayakan pesawatnya untuk diperbaiki di Batam Aero Technic.

"Jadi ada pesawat Filipina, ada pesawat dari India dari Singapura, Malaysia termasuk Thailand, bahkan Vietnam pun sudah merawat pesawatnya di sini," ujarnya.

Investasi Rp 1,7 Triliun dan PMDN 40%

Dari sisi investasi, BAT mencatat progres signifikan. "PMDN kami sudah mencapai lebih dari 40%. Target investasi yang kami sampaikan ke Menko Perekonomian melalui Dewan KEK Nasional adalah Rp 1,7 triliun, dan ini akan terus berkembang," kata Daniel.

Batam Aero Technic ini berdiri di lahan seluas 30 hektare, dengan rencana ekspansi 25 hektare tambahan. Jika disetujui BP Batam, total luas operasional akan mencapai 55 hektare dan pada masterplan jangka panjang akan semakin luas menuju 108 hektare.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa menekankan bahwa lebih dari setengah komponen pesawat Indonesia masih harus diperbaiki di luar negeri. Hal ini menyebabkan maskapai lama menunggu spare part dan membuat pesawat nonaktif lebih lama.

"Kalau MRO sudah kuat di Batam, Kertajati, dan bandara lainnya, perawatan tidak perlu keluar negeri dan antrean berkurang. Pesawat lebih cepat kembali terbang," kata dia.




(ddn/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads