Fakta Rafflesia Hasseltii, Bunga Langka yang Ditemukan Setelah 13 Tahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Rafflesia Hasseltii, Bunga Langka yang Ditemukan Setelah 13 Tahun

Nyimas Amrina Rosada - detikTravel
Jumat, 21 Nov 2025 13:39 WIB
Penemuan Rafflesia hasseltii
Penemuan Rafflesia hasseltii (Dok. Pribadi Septian Andriki)
Jakarta -

Raflessia hasseltii tergolong ke dalam jenis tumbuhan langka yang terancam punah. Setelah 13 tahun pencarian, bunga itu ditemukan lagi di pesisir hutan Sumatera Barat.

Ilmuwan dan pemandu riset terus berupaya untuk mencari keberadaan Rafflesia hasseltii di kawasan hutan Sumatera. Septian Andirki, salah satu anggota tim konservasionis dan pemandu riset lapang Rafflesia hasseltiii, mengatakan bahwa pencarian yang dilakukan sudah berlangsung selama 13 tahun, yakni sejak 2007.

Pencarian itu berbuah manis. Dibantu oleh ilmuwan dari Deputy Director and Head of Science of The University of Oxford Botanic Garden and Arboretum, Dr. Chris Thorogood, Rafflesia hasseltii berhasil ditemukan di kawasan hutan hujan Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat, pada Selasa (18/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan Rafflesia hasseltiiPenemuan Rafflesia hasseltii (Dok. Pribadi Septian Andriki)

Penemuan itu menjadi momen mengharukan bagi Deki (panggilan akrab Septian Andriki), juga bagi Dr. Chris. Dalam unggahan kanal Instagram Universitas Oxford, tampak momen haru yang merekam penemuan Rafflesia hasseltii.

Mengacu pada sejumlah penelitian, Bunga Rafflesia hasseltii memiliki banyak keunikan yang berbeda dari jenis tumbuhan lain. Apa saja?

ADVERTISEMENT

Berikut fakta-fakta menarik Rafflesia Hasseltii!

Bunga Terbesar dan Langka di Dunia

Bunga rafflesia ditetapkan sebagai jenis bunga terbesar di dunia dengan diameter berkisar 70-110 cm, tergantung jenis spesiesnya. Populasi bunga bangkai kian menurun beriringan dengan spesiesnya yang sulit ditemukan dan bertahan hidup. Setidaknya terdapat 42 spesies rafflesia yang dinyatakan hampir punah.

Jenis bunga ini merupakan jenis tanaman holoparasit, yakni tidak memiliki krorofil untuk membuat makanan sendiri. Oleh karena itu, rafflesia hidup dengan menumpang pada inangnya.

Bunga rafflesia banyak ditemui di negara tropis seperti Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, bunga rafflesia banyak ditemui di kawasan hutan Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Terdapat enam spesies Rafflesia yang hidup dilindungi oleh pemerintah sebagai tanaman endemik, yaitu Rafflesia micropylora, Rafflesia lawangensis, Rafflesia rochussenii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia meijerii, dan Rafflesia hasseltii.

Setidaknya terdapat 67% keberadaan Rafflesia hasseltii dipercaya berada di luar kawasan hutan lindung. Fenomena itu menjadi hambatan proses koservasi bunga bangkai di Indonesia.

Pola Kelopak yang Unik Seperti Batik

Rafflesia hasseltii memiliki ciri unik yang membedakannya dengan spesies rafflesia lain. Bunga itu memiliki warna dan corak yang menarik.

Bunga bangkai itu memiliki kelopak berwarna merah darah (beberapa jenis ditemukan berwarna merah bata). Kelopaknya berjumlah 5-6 buah dengan diameter mencapai 2-17 cm.

Menariknya, pada kelopak bunga terdapat bercak-bercak berwarna putih (beberapa jenis ditemukan berwarna coklat kemerahan). Dari banyaknya jenis yang ditemukan, bercak-bercak ini berjumlah 10 bercak dengan pola acak yang tersebar di sekitar perigon (kelopak) bunga. Presentasenya mencapai 60,15% memenuhi permukaan kelopak.

Pola bercak inilah yang membuat Rafflesia hasseltii nampak berbeda dari jenis rafflesia lain. Bunga Rafflesia hasseltii ini akan mekar selama 4 sampai 8 hari sebelum akhirnya membusuk.

Memiliki Manfaat Sebagai Obat Herbal

Merujuk berbagai studi, bunga Rafflesia hasseltii dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan herbal oleh masyarakat adat. Bunga bangkai ini mengandung senyawa alkaloid (nikotin dan kafein) dan fenolik (katekin, proantosianidin, dan asam fenolat) yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Sebuah penelitian pernah melakukan uji coba kandungan bunga Rafflesia hasseltie pada tikus, hasil penelitian membuktikan ekstrak pada kelopak bunga bangkai ini berhasil meningkatkan laju penutupan luka secara signifikan, memperkuat pembentukan jaringan baru, dan mengurangi peradangan.

Rafflesia hasseltii mengandung antimikroba dan ektrak metanol yang berguna untuk menghambat perkembangan bakteri Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus.

Di Malaysia, Rafflesia hasseltii dimanfaatkan untuk membuat obat herbal sebagai penambah energi untuk laki-laki. Selain itu, untuk perempuan bunga bangkai ini diolah untuk obat kesuburuan dan mencegah pendarahan pasca melahirkan.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Bunga Bangkai Mekar di Antara Batu Dekat Air Terjun Sumsel"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads