×
Ad

Walhi Kritik Trotoar di Bandung: Bikin Cantik, tapi Menyimpan Bahaya

Irvan Maulana - detikTravel
Minggu, 23 Nov 2025 10:19 WIB
Ilustrasi trotoar di Bandung (Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Walhi Jawa Barat mengkritik pembangunan trotoar yang berada di Kota Bandung Walhi yang justru mengakibatkan timbulnya banjir di jalan. Sebab, pembangunan trotoar itu dilakukan dengan menebang pohon.

Direktur Eksekutif Walhi Jabar Wahyudin mengatakan pohon-pohon itu memiliki fungsi ganda, yakni sebagai peneduh dan menetralkan polusi. Dia menilai trotoar lebih nyaman andai ada pohon-pohon itu.

Dia mencontohkan pembangun trotoar yang mengorbankan pepohonan itu ada di daerah Kiaracondong, Pasirkoja, Jalan Pajajaran, Sukajadi, Cihampelas, hingga Ujungberung.

Selain itu, pembangunan trotoar juga mengurangi kawasan resapan air.

"Mestinya tidak menggunakan proses betonisasi untuk mempercantik trotoar karena itu nyata-nyata mengurangi daya serap air di tempat tersebut," kata Wahyudin atau akrab disapa Iwang dilansir detikJabar, Minggu (23/11/2025).

Dia menyayangkan drainase pendukung jalan di perkotaan tidak dirancang secara maksimal. Dia bilang sejak zaman Belanda hingga masa awal pembangunan di perkotaan tidak menggunakan bahan solid.

Nah, perubahan besar itu telah mengakibatkan banjir terjadi di banyak tempat. Apalagi saat curah hujan tinggi yang membuat air meluber ke jalan. Dia meyakini aliran air tersebut masuk ke sungai hingga menyebabkan banjir lebih tinggi di daerah Bandung Selatan.

Iwang menyatakan sudah sejak lama Walhi memberikan saran kepada pemerintah dan menyampaikan kritik atas pembangunan yang tidak mengindahkan unsur lingkungan. Sebab, satu pengabaian kecil bakal dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Sebetulnya ini kan hasil dari walikota dan gubernur sebelumnya yang gemar untuk menata ruang kota. Yang menurut saya, oke, dalam konteks penataannya itu publik bisa menerima. Tapi ada aspek lain yang dikesampingkan," kata dia.

"Karena banyak ruas jalan Kota Bandung dalam kurun waktu 5-10 tahun pohon itu ditebang. Padahal pohon itu kan memiliki fungsi untuk resapan air dan untuk menangkap polusi dari kendaraan maupun pemukiman. Ini yang membedakan dimana pembangunan trotoar sejak dulu dengan sekarang itu dengan konsep betonisasi, dan sekarang diadopsi di 27 kabupaten/kota di Jabar," kata dia.



Simak Video "Video Walhi: Perdagangan Karbon Bukan Jalan Utama Atasi Krisis Iklim"


(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork