Misteri Kematian Turis China di Hostel Canggu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Misteri Kematian Turis China di Hostel Canggu

Femi Diah - detikTravel
Senin, 24 Nov 2025 22:17 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi kamar hotel (Getty Images/Nuttawan Jayawan)
Jakarta -

Perjalanan impian ke Pulau Bali berubah menjadi tragedi bagi seorang wisatawan China berusia 25 tahun, Deqing Zhuoga. Penyebab kematiannya masih tanda tanya.

Deqing meninggal saat menginap di Clandestino Hostel di Canggu. Dia menghembuskan napas terakhir pada 2 September sekitar pukul 11.00 Wita di dalam kamarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab kematiannya masih tanda tanya. Spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Karisma Cimareme menduga Deqing keracunan insektisida. Dia merujuk kepada gejala Deqing sebelum meninggal dan tamu lain di hostel itu. Mereka mengalami muntah, diare, menggigil, dan sesak napas saat menginap di hostel budget tersebut.

Ya, selain Deqing, sekitar 10 wisatawan dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU). Salah satu turis lain adalah Leila Li, yang berjuang untuk hidupnya selama lima hari.

ADVERTISEMENT

Deqing ditemukan tak bernyawa dengan mengenakan hanya kemeja biru yang tidak dikancing, dan dikelilingi muntahan.

dr. Dicky Budiman, ahli kesehatan global dan epidemiolog, mengatakan keracunan massal akibat insektisida atau pestisida mungkin terjadi secara medis, tetapi sangat jarang.

"Ada dua kemungkinan yang perlu diperiksa: keracunan massal dari makanan yang dikonsumsi bersama, atau keracunan massal akibat insektisida/fumigasi, atau mungkin kombinasi keduanya," ujar dr. Dicky dilansir New York Post, Senin (24/11/2025).

dr. Dicky menambahkan bahwa keracunan insektisida masuk akal jika kamar hostel difumigasi. Namun, munculnya gejala segera setelah makan malam juga menunjukkan keracunan makanan sebagai kemungkinan. Dia menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh untuk memastikan penyebabnya.

Sementara itu, dr. Ryki Sihombing, dokter penyakit dalam di Medan, menentukan penyebab hanya dari gejala sangat sulit.

"Jika pasien terpapar dosis tinggi insektisida akibat fumigasi, bisa terjadi toksisitas, meski saya pribadi belum pernah melihat kasus kematian seperti ini," ujarnya.

Dia menekankan pentingnya membawa sampel makanan atau minuman yang dicurigai terkontaminasi ke rumah sakit agar petugas medis bisa melakukan pemeriksaan dan memberikan antidot yang tepat.

Sementara itu, Yusri, pemilik Antira Pest Control di Medan, mengatakan belum pernah mendengar kasus kematian akibat fumigasi kutu kasur. Namun, dia berpendapat, insektisida murah atau buatan sendiri bisa berbahaya jika digunakan tanpa prosedur aman.

"Jika berada di hotel dan tercium bau insektisida atau bahan kimia, berarti tempat itu tidak aman," kata Yusri.

Dia menambahkan bahwa saat fumigasi, semua tamu dan staf harus dijauhkan dari area, kamar harus diventilasi penuh, dan semua sprei dicuci untuk menghindari kontaminasi.

dr. Dicky mengatakan jika tamu hotel mengalami gejala seperti muntah, sakit kepala, atau sesak napas setelah fumigasi, mereka harus segera ke unit gawat darurat terdekat dan memberitahukan petugas medis tentang fumigasi yang baru dilakukan.

"Jangan tidur di kamar yang baru difumigasi. Pastikan hotel memberikan ventilasi yang baik dan informasi yang jelas tentang keamanan kamar," tegasnya.




(fem/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads