Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar

Antara - detikTravel
Senin, 01 Des 2025 20:47 WIB
Pantauan udara kondisi Sungai Pagan pascabanjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Banjir di Aceh (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta -

Buntut banjir besar yang melanda provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bakal meninjau dokumen izin perusahaan.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan meninjau kembali dokumen persetujuan lingkungan perusahaan-perusahaan di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru.

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan sudah meminta jajaran terkait melakukan kajian ulang persetujuan lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian kita juga akan me-review semua persetujuan di situ. Jadi, kita akan menggunakan kondisi siklon tropis ini sebagai baseline dari curah hujan. Artinya, semua kajian lingkungan harus di atas itu kemampuannya," kata Hanif dikutip Antara, Senin (1/12/2025).

8 Perusahaan Bakal Dipanggil

KLH/BPLH akan memanggil delapan perusahaan yang beraktivitas di DAS Batang Toru untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait aktivitas mereka di wilayah itu. Hal itu dilakukan untuk menelusuri gelondongan kayu yang terseret banjir di wilayah Sumatera.

ADVERTISEMENT

Dengan data verifikasi awal dan jika sudah mendapatkan data-data yang diperlukan maka pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah banjir dan longsor terulang.

"Apakah penghentian kegiatan dan seterusnya. Karena ini memang sudah terjadi bencana. Ini kan memang harus ada yang tanggung jawab ya terkait dengan bencana ini," jelasnya.

Dia mengakui bahwa masih ada ketidakmampuan untuk mendeteksi potensi bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim. Termasuk dalam kasus bencana di Sumatera yang dipengaruhi Siklon Tropis Senyar, sebuah fenomena langka di mana siklon terbentuk di dekat khatulistiwa.

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi dia harapkan dapat menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali, termasuk dengan memastikan kesiapan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Seperti diketahui, banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Senin pagi (1/12) jumlah korban jiwa di ketiga daerah terdampak sudah mencapai 442 orang.

Presiden Prabowo Subianto sudah melakukan peninjauan ke lokasi terdampak pada hari Senin (1/12) ini. Operasi modifikasi cuaca juga dilakukan oleh pemerintah di wilayah Sumatera untuk menekan curah hujan di wilayah tersebut.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads