Produk kopi Indonesia hingga bumbu rendang ternyata sudah terbang jauh sampai ke Timur Tengah, tepatnya sampai ke negara Mesir dan Arab Saudi.
Produk-produk dari sektor ekonomi kreatif Tanah Air ternyata mampu menembus pasar Timur Tengah. Contohnya produk kopi yang dihasilkan oleh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sidomulyo di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Koperasi itu menjadi koperasi desa pertama di Indonesia yang melakukan ekspor kopi robusta ke Mesir.
Kepala Desa Sidomulyo Kamiludin, mengatakan bahwa keberhasilan ekspor kopi itu merupakan hasil kerja panjang untuk memastikan standar internasional benar-benar terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kopi kami sudah kualitas ekspor, namun ada beberapa proses yang harus dilakukan. Mulai pembersihan dengan mesin suton, penurunan kadar air hingga maksimal 13 persen, pengeringan, pemrosesan, hingga masuk karantina dan dokumentasi. Seluruh rangkaian membutuhkan waktu satu sampai dua minggu," ujar dia, dikutip Antara.
Selain kopi, produk bumbu rendang dari Koperasi Produsen Wanita (Kopwan) Ikaboga, Sumatera Barat (Sumbar) juga akan diekspor ke Arab Saudi.
Sebelum ekspor ke Arab Saudi, bumbu rendang itu telah berhasil diirim ke Norwegia seberat 600 kilogram pada Kamis (20/11) lewat Sentra Rendang Padang.
"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan kembali mengekspor bumbu rendang ke Kota Makkah dan Madinah," kata anggota Kopwan Ikaboga Padang Harti Ningsih di Kota Padang, Senin (1/12) dikutip Antara.
Untuk ekspor ke Arab Saudi, Harti Ningsih mengatakan masih menunggu kepastian dari pihak pemesan. Bumbu rendang tersebut dipesan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini bekerja dan membuka restoran serta hotel di Arab Saudi.
Harti Ningsih yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi) Kota Padang tersebut menyebut telah berhasil mengekspor empat kali bumbu rendang ke Norwegia dan negara-negara lainnya.
Sejak 2022 hingga sekarang, dia sudah berhasil mengekspor sebanyak 3.400 ton bumbu rendang dengan negara tujuan utama Norwegia dan Arab Saudi. Ke depannya, Kopwan Ikaboga dan Hipermi berencana memperluas pasar terutama menyasar negara-negara Timur Tengah dan Eropa.
Khusus untuk ekspor bumbu rendang ke Norwegia, ternyata itu adalah pesanan diaspora Indonesia di negara itu. Rendang ternyata diminati oleh penduduk lokal Norwegia. Itu menandakan kelezatan rendang tidak hanya diakui di Nusantara, tetapi juga sudah mendunia.
"Di Norwegia itu rendang sangat disukai warga Norwegia. Sebab, orang Indonesia di sana tidak banyak," kata dia.
(wsw/wsw)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak