Ancaman bom di bandara adalah hal serius. Entah itu hanya bercanda atau iseng, penumpang yang melakukannya pasti ditangkap.
Seperti dilansir dari The Star pada Sabtu (6/12/2025), seorang penumpang ditangkap karena mengatakan ada alat peledak di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Insiden ini terjadi pada Selasa (2/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadiannya sekitar pukul 17.32 waktu setempat, tepat sebelum penerbangan dijadwalkan kembali. Pihak bandara mengatakan bahwa tersangka membuat klaim palsu tentang adanya peledak di dalam pesawat.
Petugas keamanan penerbangan segera mengaktifkan protokol darurat, mengisolasi area terdampak, dan bekerja sama dengan polisi dan unit penjinak bom untuk menilai ancaman.
"Semua penumpang dijaga keamanannya selama operasi berlangsung," kata Malaysian Airports Holdings Berhad (MAHB) dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Setelah pemeriksaan keamanan, pesawat melanjutkan penerbangannya pukul 19.19 dengan penumpang yang tersisa.
Pihak berwenang telah menyelesaikan penyisiran menyeluruh di lokasi kejadian dan menghentikan pencarian pada pukul 20.58. Petugas tidak menemukan alat peledak di pesawat.
"Operasional bandara tetap berjalan seperti biasa, dan Bandara Malaysia mengingatkan para pelancong bahwa membuat ancaman palsu merupakan tindak pidana serius menurut hukum," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Sebelumnya, sebuah penerbangan United Airlines mendarat darurat di St. Louis pada Minggu (16/11/2025). Seorang pria mengatakan bahwa bagasi istrinya terisi bom. Dengan cepat, awak kabin mencoba menenangkannya, tapi sia-sia. Ia sulit dikendalikan.
"119 penumpang segera dievakuasi dan menunggu di ruang tunggu setelah mendarat, " ujar Direktur Bandara, Rhonda Hamm-Niebruegge, kepada St. Louis Post-Dispatch.
Tim penjinak bom dikerahkan ke dalam pesawat Boeing 737-700 tersebut dan masih melakukan pencarian lebih dari dua jam setelah pesawat mendarat, lapor outlet tersebut.
(bnl/ddn)












































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Hutan Sumatera Dicap 'Merah' UNESCO, Kerusakan Lingkungan Mencemaskan
Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar