Usai Liburan ke Asia, Turis Inggris Positif Cacar Monyet

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Usai Liburan ke Asia, Turis Inggris Positif Cacar Monyet

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 10 Des 2025 14:39 WIB
Usai Liburan ke Asia, Turis Inggris Positif Cacar Monyet
Ilustrasi. (Getty Images/Jacob Wackerhausen)
Jakarta -

Otoritas kesehatan Inggris bersiaga setelah Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan temuan satu kasus mpox atau cacar monyet dengan varian baru. Kasus itu terdeteksi pada seorang pasien yang baru saja kembali dari perjalanan ke Asia.

"Pengujian genomik kami telah memungkinkan kami mendeteksi strain mpox baru ini," ujar Katy Sinka dari UKHSA dikutip dari CNA, Rabu (10/12/2025).

UKHSA masih menelusuri seberapa berbahayanya varian baru mpox itu. Hasil awal menunjukkan virus itu membawa unsur dari dua subtipe mpox, yakni clade 1 yang lebih parah dan clade 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengurutan genom menunjukkan bahwa genom mpox mengandung unsur-unsur clade Ib dan IIb mpox," kata dia.

ADVERTISEMENT

Mpox, yang dulu dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet, merupakan infeksi virus yang berkaitan dengan cacar. Penyakit tersebut menyebabkan demam, nyeri tubuh, serta lesi kulit yang khas dan dapat berujung fatal. Penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia, maupun melalui kontak fisik dekat antar manusia.

"Virus memang berevolusi, dan analisis lebih lanjut akan membantu kita memahami lebih lanjut tentang bagaimana mpox berubah," kata Sinka.

Kekhawatiran juga datang dari kalangan akademisi. Peneliti dari Universitas Oxford sekaligus Direktur Jaringan Kesehatan Global, Trudie Lang, menyebut temuan ini sebagai perkembangan yang patut diwaspadai.

"Sangat mengkhawatirkan adanya kasus mpox di Inggris, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa itu adalah virus mpox rekombinan baru," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kasus tersebut menandakan mpox masih beredar secara global dan terus berkembang. Mpox sempat ditetapkan sebagai darurat kesehatan masyarakat oleh WHO pada Agustus 2024 menyusul dua epidemi besar, terutama di Republik Demokratik Kongo.

Status tersebut dicabut pada September setelah jumlah kasus dan angka kematian menurun secara konsisten. Namun, Lang menjelaskan bahwa virus mpox memang selalu berubah.

Wabah tahun 2022 di Eropa lebih banyak ditularkan melalui kontak seksual dekat pada laki-laki homoseksual dan biseksual, sementara wabah clade 1b pada 2024 kembali menyebar lewat kontak fisik dan hubungan seksual.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Boghuma Titanji, asisten profesor kedokteran dari Universitas Emory.

"Identifikasi galur mpox rekombinan yang mengandung unsur-unsur clade I dan clade II persis seperti yang ditakutkan para ahli di bidang ini," kata Titannji.

Hingga akhir Oktober tahun ini, WHO mencatat hampir 48.000 kasus mpox terkonfirmasi di 94 negara, termasuk 201 kematian. Inggris sudah menjalankan program vaksinasi untuk kelompok berisiko, seperti individu dengan banyak pasangan seksual dan mereka yang terlibat dalam seks berkelompok.

Sejak clade 2 menyebar secara global pada 2022, Inggris terus mendeteksi kasus mpox dalam jumlah rendah.




(upd/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads