Acara 40 Hari PB XIII Versi LDA Digelar Hari Ini, Dihadiri PB XIV Mangkubumi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Acara 40 Hari PB XIII Versi LDA Digelar Hari Ini, Dihadiri PB XIV Mangkubumi

Tara Wahyu NV - detikTravel
Rabu, 10 Des 2025 18:08 WIB
Acara 40 Hari PB XIII Versi LDA Digelar Hari Ini, Dihadiri PB XIV Mangkubumi
PB XIV Mangkubumi di acara 40 hari kepergian PB XIII (Tara Wahyu/detikJateng)
Solo -

Acara peringatan 40 hari kepergian Paku Buwono (PB) XIII versi Lembaga Dewan Adat (LDA) digelar Rabu (10/12) ini. Acara itu dihadiri Paku Buwono XIV Mangkubumi.

Adik Paku Buwono (PB) XIII, Gray Koes Murtiyah atau Gusti Moeng yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo menggelar peringatan 40 hari wafat atau surud dalem PB XIII pada Rabu (10/12) ini.

Gusti Moeng pun menjelaskan terkait alasannya mengadakan 40 hari surud dalem PB XIII hari ini. Menurut Gusti Moeng, acara 40 hari Paku Bunomo XIII memang jatuh pada hari Kamis (11/12) besok. Tapi ia memilih menggelarnya hari ini karena pertimbangan cuaca bila digelar sore hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan musim hujan. Kalau sore hujan kan kasihan kan banyak juga yang dari pinggiran kota gitu tidak semua di dalam kota. (40 hari jatuhnya hari ini atau besok?) Besok. Kalau besok kalau lewat dari jam 3 itu berarti kan sudah lewat (hari) gitu," bebernya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, untuk kegiatan haul memang biasanya ia memajukan hari. Apalagi, kata dia, untuk selamatan yang meninggal dunia lebih baik dimajukan.

"Jadi kita biasa kalau apa wilujengan-wilujengan haul gitu juga saya majukan. Kalau untuk selamatan orang yang meninggal itu lebih baik maju. Tapi tidak boleh mundur gitu, aturannya begitu," pungkasnya.

Dari pantauan di lokasi, sejumlah abdi dalem dan para sentono sudah hadir sejak pukul 11.30 WIB. Ketua LDA Gusti Moeng hadir bersama suaminya KPG Edy Wirabhumi hadir di Sasana Hendrawina.

Suasana 40 hari Surud daelm Paku Buwono XIII yang digelar Oleh LDA, Rabu (10/12/2025).Acara 40 hari PB XIII di Keraton Solo (Tara Wahyu NV/detikJateng

Rangkaian acara 40 hari surud dalem Paku Buwono XIII telah dilakukan sejak tiga hari yang lalu. Sebelumnya telah mengadakan acara khatam Al-Qur'an yang dihadiri oleh para sentono.

"Kita sebelumnya khataman Qur'an jadi kita khatamkan gitu, yang melakukan abdi dalem juru suronoto. Nah terus hari ini kita untuk tahlil bersama sentono, abdi dalem, ada sekitar 250 yang ikut. Hanya tahlil saja. Ngirim doa saja," ungkapnya.

Acara Dihadiri PB XIV Mangkubumi

Paku Buwono (PB) XIV Mangkubumi turut menghadiri 40 hari surud dalem atau mangkatnya sang ayah, Paku Buwono XIII. Paku Buwono XIV Mangkubumi hadir dengan mengenakan beskap warna biru dongker atau lebih gelap dan memakai kacamata hitam.

PB XIV Mangkubumi tiba di Sasana Handrawina pukul 12.12 WIB, ia langsung duduk di depan. Setelah prosesi doa bersama selesai, PB XIV Mangkubumi sempat membagikan rokok kepada abdi dalem yang hadir di sana.

Dia juga sempat melayani permintaan foto bersama abdi dalem dan para sentono. PB XIV Mangkubumi mengatakan acara 40 harian khusus mendoakan mendiang Paku Buwono XIII. Dirinya berharap, dengan acara doa bersama amal ibadah PB XIII akan diterima oleh Allah SWT.

"Ya, berdoa khususnya untuk khususan Swarga Sampeyan Dalem Sinuhun Paku Buwono XIII. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Gusti Allah Yang Maha Agung, ugi sedaya kelepatanipun ugi diampuni Gusti Allah Ingkang Maha Agung (semoga semua kesalahan diampuni Gusti Allah yang Maha Agung)," katanya setelah 40 harian PB XIII, Rabu (10/12/2025).

Ditanya mengenai dirinya yang memakai beskap warna gelap, PB XIV Mangkubumi mengaku tidak ada makna khusus. Padahal, semua yang menghadiri 40 harian memakai pakaian berwarna putih.

"Nggak ada (makna pakai pakaian gelap?). Kebetulan yang putih dilaundry. Enggak ada, enggak ada pembedaannya. Beliau juga abu-abu (menunjuk yang lain), masih ada beberapa yang berpakaian yang mungkin tidak punya seragam putih," ungkapnya

Ia mengatakan, memang biasanya wilujengan memakai beskap warna putih. Menurutnya, yang dilarang memakai pakai dengan motif beludru dan motif bunga-bunga.

"Tapi memang kalau biasanya wilujengan itu memang, terus kan pakai beskap putih, tapi enggak apa-apa dengan motif lain yang penting kan tidak motif beludru, tidak motif bunga-bunga atau motif yang sifatnya tidak boleh dipakai di keraton," bebernya.

Disinggung mengenai kacamata hitam, PB XIV Mangkubumi mengenakannya karena sedang tidak enak badan. Sehingga ia memilih untuk memakai kacamata.

"Saya itu habis masuk angin. Mata saya sayu hitam semua, ya sudah. Eh, daripada ini kena sinar matahari juga enggak enak nih, pakai kacamata saja, ben ketok sajak pie (biar kelihatan agak bagaimana)," guraunya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Sultan HB X Melayat ke Keraton Solo untuk Takziah PB XIII"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads