Sulitnya menemukan masjid hingga tatapan aneh terhadap jilbab mungkin jadi halangan bagi traveler berjilbab saat pergi ke Eropa. Sedikitnya umat Muslim di sanalah yang menjadi alasan.
Tapi ternyata semua itu hanya jadi kekhawatiran sesaat. Seorang jilbab traveler, penulis, dan presenter acara Jazirah Islam Trans 7, Dini Fitria telah membuktikannya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Persiapkan segala sesuatu jauh-jauh hari
"Hal pertama tentu harus mempersiapkan segala sesuatu jauh-jauh hari," kata Dini ketika ditemui usai peluncuran bukunya Scappa per Amore di Pasaraya Blok M, Jakarta.
Mulai dari visa, hingga perlengkapan lain harus sudah Anda siapkan jauh hari sebelum pergi. Tujuannya tentu agar semua barang yang diperlukan sudah dipastikan ada dan tidak ada lagi yang tertinggal.
2. Jika datang untuk pekerjaan, jangan lupa hubungi KBRI
"Kalau untuk liputan (pekerjaan-red), jangan lupa untuk hubungi KBRI setempat," tambah Dini.
Ini berguna agar pekerjaan Anda bisa lebih mudah dan lancar.
3. Datang ke organisasi Islam
"Datang juga ke lembaga atau organisasi Islam," celetuk Dini.
Nah untuk yang satu ini, penting sekali khususnya bagi traveler yang sengaja datang untuk mengetahui perkembangan Islam di Eropa. Tak perlu takut untuk datang karena umat Muslim di Eropa sangat bersahabat dan penuh dengan rasa persaudaraan.
4. Jangan takut susah mencari masjid
"Jangan takut masjid sedikit, karena ternyata di Eropa juga ada banyak masjid meski cuma ada di dalam apartemen saja," ungkap Dini.
5. Kalau datang sendiri, usahakan sudah memiliki kenalan di negara tersebut
"Kalau datang sendiri juga aman, yang penting punya kenalan," tuturnya.
Dengan memiliki kerabat, traveler jadi bisa lebih tahu tempat mana saja yang layak dikunjungi.
6. Enjoy the trip!
"Ya tentu enjoy the trip!"
Begitu persiapan beres, kini saat Anda menikmati perjalanan. Selamat traveling ke Eropa!
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya