Penumpang Pesawat Disarankan Banyak Minum, Kenapa Ya?

Kulit kering dan jet lag kadang dialami oleh penumpang pesawat. Salah satu cara untuk mengurangi adalah dengan banyak minum.

Wakil presiden Asosiasi Medis Australia Tony Bartone menyebut penumpang sebaiknya minum sedikit lebih banyak daripada standar delapan gelas air sehari. Sebab, tubuh akan kehilangan lebih banyak air di pesawat ketimbang di darat.

"Di dataran tinggi, udaranya lebih kering dan kandungan oksigennya lebih rendah. Inilah sebabnya, untuk setiap jam di pesawat, Anda harus minum 0,2 hingga 0,4 liter air," kata Anamaría Teino, seorang dokter di Mehilainen, seperti dikutip finavia.fi.

Jumlah air yang cukup bersifat personal dan bergantung kepada banyak hal, salah satunya berat badan. Tetapi, gejala dehidrasi nyaris sama terhadap semua orang, yakni sakit kepala, kelelahan, mual, dan mulut kering.

"The Aerospace Medical Association (AsMA) merekomendasikan minum sekitar 0,25 liter per jam selama di pesawat. Awak kabin sering menyampaikan kepada penumpang dan menawarkan air kepada penumpang. Hidrasi sangat penting untuk anak-anak, manula, dan wanita hamil," kata Teino.

Kulit bukan satu-satunya hal yang terbantu dengan minum air putih juga. Cairan ekstra bahkan telah direkomendasikan kepada penumpang yang ingin menghindari efek jet lag pada penerbangan panjang.

Seorang pramugari yang bekerja untuk Air France mengatakan ada penjelasan banyak minum untuk menghindari jet lag.

"Sebagai pramugari, staf medis memberi tahu kami bahwa kami harus minum satu liter air untuk setiap empat jam terbang," kata dia.

"Saya pasti akan memberitahu penumpang untuk minum banyak air," dia menambahkan.

Untuk penerbangan jarak jauh maka minum pun penumpang harus minum lebih banyak. Misalnya, penerbangan dari Inggris ke Florida bisa memakan waktu hingga 12 jam, artinya tiga liter air harus diminum selama penerbangan.

Setidaknya untuk mencegah jet lag diperlukan hampir 13 gelas. Itu hampir dua kali lipat dari saran harian minum air di darat.