Ketika akan berlibur, rasa mual dan pusing kerap mengganggu persiapan dan semangat untuk memulai perjalanan. Mual dan pusing saat akan berlibur disebut dengan mabuk perjalanan (motion sickness).
Rasa mual dan pusing itu biasanya berlangsung hingga beberapa jam dan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Jika terjadi, mabuk perjalanan bisa sangat mengganggu dan membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan.
Mengapa bisa terjadi?
Merangkum informasi dari berbagai sumber, para ahli menjelaskan bahwa motion sickness terjadi akibat konflik sensorik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Ari Syam menjelaskan bahwa mabuk perjalanan disebabkan karena adanya ketidakseimbangan akibat otak yang teraktivasi. Tubuh manusia terdiri dari sistem sensorik yang bekerja sama untuk menafsirkan apa yang dirasakan oleh alat indra. Sistem vestibular di telinga bagian dalam memberi keseimbangan, sistem visual memberi penglihatan dan perspektif, dan sistem somatosensori membantu memahami di mana tubuh kita berada.
Terkadang, tubuh manusia berada di situasi dimana sistem keseimbangan di telinga, mata, dan tubuh menerima pesan yang tidak selaras. Hal ini kemudian membuat otak kesulitan dalam menafsirkan tindakan. Misalnya, telinga merasakan gerakan tetapi mata melihat objek yang diam. Situasi ini menyebabkan otak mengalami kebingungan dan memicu rasa pusing serta mual.
Berbagai tips bisa diterapkan agar tidak menimbulkan rasa mual dan pusing di perjalanan seperti duduk di kursi depan, jangan bermain handphone, hingga hindari membaca buku. Namun, yang terpenting adalah mencegah mabuk sebelum melakukan perjalanan. Bagaimana caranya?
Obat Terbaik Untuk Perjalanan: Rileks
Sejumlah ahli kesehatan sepakat bahwa kunci utama untuk mencegah mabuk perjalanan adalah kondisi tubuh dan pikiran saat memulai perjalanan. Mereka menekankan bahwa tubuh yang rileks dan tidak tegang jauh lebih mampu beradaptasi dengan gerakan kendaraan, sehingga potensi timbulnya rasa mual dan pusing berkurang.
Dikutip dari NBC News, dr Natascha Tuznik, spesialis penyakit menular dan profesor klinis kedokteran di UC Davis Medical Center, menjelaskan bahwa sugesti bisa berperan besar menyebabkan mabuk perjalanan dan stress dapat memperburuk gejalanya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Dokter Ari Syam kepada detikTravel. Dia menyarankan traveler yang ingin bepergian untuk istirahat yang cukup dan menghindari stress.
"Jadi untuk (traveler) yang ingin melakukan perjalanan usahakan untuk istirahat yang cukup, jangan makan dengan berlebihan. Selain itu, perlu menjaga kesehatan baik fisik dan mental, jangan sampai stress," ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Dokter Ari juga menyarankan bagi traveler yang memiliki kecemasan atau stress tingkat lanjut untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dia mengatakan dokter akan memberikan resep obat untuk mencegah kecemasan yang dialami.
Oleh karena itu, sebelum melakukan perjalanan traveler harus meluangkan waktu untuk menenangkan diri, mengatur napas, dan memastikan istirahat yang cukup sebelum berangkat. Dengan tubuh yang lebih rileks dan pikiran yang tenang, perjalanan dapat dinikmati dengan lebih nyaman sekaligus mencegah gangguan mabuk perjalanan.
Sedia Aromaterapi dan Konsumsi Herbal
Sejumlah penelitian menjelaskan, sebelum bepergian penting untuk mempersiapkan tubuh agar tetap nyaman selama perjalanan. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah menyediakan aromaterapi seperti minyak angin aromaterapi, peppermint oil, atau balm herbal. Aromaterapi bisa membantu merilekskan tubuh sekaligus meredakan pusing dan mual.
Selain itu, ahli kesehatan juga menyarankan traveler mengonsumsi herbal hangat seperti jahe, serai, atau wedang rempah untuk meningkatkan sirkulasi dan menghangatkan tubuh.
Produk herbal untuk mencegah mabuk perjalanan tersedia dalam berbagai bentuk seperti permen, kapsul suplemen, teh, hingga minuman praktis.
Beberapa produk herbal yang diperjualbelikan di apotek dan minimarket terdekat seperti: permen jahe, permen tolak angin, teh hijau, amunizer, minuman jahe merah, minuman alang sari jeruk nipis, adem sari, dan masih banyak lagi.
Dokter Ari Syam juga menyarankan traveler untuk sedia obat-obatan umum seperti obat pusing, diare, demam, dan flu guna mengantisipasi kondisi kesehatan tak terduga selama perjalanan.
Jadi, nggak perlu cara sulit mempersiapkan tubuh yang fit untuk mencegah mabuk perjalanan sebelum bepergian. Kamu yang masih sering mabuk perjalanan, yuk terapkan dua langkah ini!
(fem/fem)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak