Pulau Sempu Pantai Pribadiku

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Sempu Pantai Pribadiku

Nengbiker - detikTravel
Kamis, 27 Jan 2011 12:01 WIB
Cagar Alam Pulau Sempu Sejak 1928
Tak Meninggalkan Jejak Kecuali Jejak Sepatu
Cagar Alam Pulau Sempu Sejak 1928
Pulau Sempu Pantai Pribadiku
Pulau Sempu Pantai Pribadiku
Pulau Sempu Pantai Pribadiku
Jakarta - Taukah kamu legenda Pulau Sempu? Konon kabarnya bersemayam raja hutan, sang harimau kejam. Konon kabarnya ular raksasa bersemedi menyamar menjadi batang pohon di dalam salah satu sudutnya. Konon kabarnya di sana lah narapidana di buang dan diasingkan.

Bumbu urban legend seperti raja hutan dan ular raksasa tidak pernah menyurutkan langkah para petualang untuk menjelajah lebatnya hutan Pulau Sempu. Ada sebuah pantai cantik di dalam sana. Pantai di ceruk sempit dibatasi karang tinggi dari laut bebas. Pantai pribadi bernama Laguna Segoro Anakan.

Seperti kami, setelah berdebat panjang hendak berlibur kemana, pagi itu kami berempat, Ferdhie, Hanny, Ichal dan saya sendiri, akhirnya memutuskan untuk mengunjungi pantai pribadi kami yang lama tidak kami lihat. Berbekal sepatu gunung, berkostum ala kami sendiri, nasi bungkus beli pinggir jalan, meluncurlah kami pukul 5 pagi. Rute ke sana cukup mudah, ambil saja arah ke Bululawang dari Malang, selanjutnya pasang mata untuk mencari arah Turen lanjut Sendang Biru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiket masuk Pantai Sendang Biru tidak terlalu mahal, berempat plus kendaraan bisa ditawar 20 ribu karena masih pagi. Sebelum menyeberang ke Pulau Sempu, kita diharuskan minta ijin ke petugas kehutanan untuk meninggalkan KTP jaga-jaga jika nanti terjadi suatu apa. Hey kalo kalian belom pernah masuk Sempu, minta dibarengi sama petugas aja ya!

Turun di bibir titik bongkar muat penumpang dari perahu yang membawa kami, eiya bayar perahu 100ribu untuk pulang pergi dan janji dijemput jam 3. Tak pernah kami sangka, ribuan kaki pengunjung selama dekade sejak terakhir ke Sempu, membuat jalan setapak nyaris tak berbentuk seperti lumpur sawah. Ceruk dalam becek dan berlumpur. Apalagi baru saja diguyur hujan lebat. Untung kami semua bersepatu, melibas jalan tanpa ragu.

Kondisi hutan masih seperti dulu. Lebat. Hening. Tanpa terdengar suara peradaban. Debam debum badanku yang bolak balik terpeleset, juga suara Hanny yang kebingungan mencari jalan bergema di tengah hutan. Hanya kami berempat. Eh ngga juga, ada sekitar 4 rombongan yang keluar dari dalam Pulau Sempu.

Cukup 2 jam seperti perhitungan kami sebelumnya, laguna Segoro Anakan sudah di depan mata. Pantai ini kali ini jauh lebih pribadi. Semua rombongan sudah pergi. INI MILIK KAMI!!! Lelah tak dirasakan lagi, langsung kami cibang cibung membersihkan diri. Bermain air di ceruk yang menghubungkan dengan laut bebas di luar sana.

Sungguh, pantai ini sangat menenangkan hati. Tidak ada kemewahan di sini. Tapi kamu justru bisa membersihkan diri lebih alami. Abaikan perjalanan berat yang harus ditempuh untuk masuk ke dalam Segoro Anakan, hiruplah udara BERSIH sepuas-puasnya. Bermain dengan hamparan pasir putih bersih. Berendam tanpa takut terseret arus ke laut bebas. Kamu bisa menikmati itu semua SENDIRI.

Buat apa jauh ke Bali jika ingin merasakan pantai pribadi?

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads