Mengenang yang Gugur Demi Kebebasan Pers

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenang yang Gugur Demi Kebebasan Pers

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 03 Mei 2012 15:26 WIB
loading...
Fitraya Ramadhanny
Press Freedom Monument (sheilalu.com)
Monumen untuk mengenang wartawan yang dibunuh (sheilalu.com)
Terdapat 100 plakat nama wartawan yang tewas (mamimuma.hubpages.com)
Mengenang yang Gugur Demi Kebebasan Pers
Mengenang yang Gugur Demi Kebebasan Pers
Mengenang yang Gugur Demi Kebebasan Pers
Jakarta - Pada 23 November 2009 silam, 34 wartawan dibantai di Ampatuan, Filipina oleh seorang politisi setempat. Rakyat Filipina dan wisatawan mengenang tragedi itu dengan mengunjungi Press Freedom Monument.Press Freedom Monument dibangun di Kota Cagayan de Oro, Mindanao, masih satu pulau dengan Ampatuan. Tapi sebenarnya monumen ini dibangun untuk mengenang pembunuhan wartawan yang lain. Sungguh tragis memang, betapa banyak wartawan yang meregang nyawa di Filipina.Dikutip dari The Mindanao Current, Kamis (3/5/2012) monumen ini diresmikan pada 21 Agustus 2009 untuk mengenang pembunuhan Senator Ninoy Aquino pada masa pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos. Ninoy adalah seorang wartawan.Wisatawan dapat mengunjungi monumen ini di lapangan Capitol Grounds, Kota Cagayan de Oro. Monumen ini sederhana. Seorang pria memapah seorang perempuan yang terluka. Perempuan itu memegang kertas. Sementara di belakangnya berdiri seorang pria dengan buku, pulpen dan kamera.Di kaki monumen terdapat tulisan, "Penghormatan kepada anggota pers yang dibantai." Dinding yang menjadi latar monumen terdapat 100 plat nama wartawan yang tewas di Filipina. Plat itu mencantumkan nama wartawan, media tempat mereka bekerja, dan tanggal kematian.Monumen ini dimaksudkan agar rakyat Filipina menghargai kebebasan pers, terutama pada Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap tanggal 3 Mei. Ironisnya, hanya 3 bulan berselang sejak peresmian, 34 wartawan kembali dibantai.Press Freedom Monument sampai hari ini tetap memiliki fungsi penting. Keluarga wartawan korban pembantaian Ampatuan setiap tahun mengenang tragedi itu di Press Freedom Monument. Seperti dikutip dari Sun Star Cagayan de Oro, edisi Selasa (1/5) kemarin, pawai Hari Buruh May Day di Kota Cagayan de Oro juga diawali dari monumen ini.
Hide Ads