Jejeran rumah terapung itu mengintip dari kejauhan. Saya mencoba mendekatkan diri ke jendela untuk melihat rupa Desa Ayapo secara lebih jelas. Pada Rabu (10/6/2012) itu, Sentani Lake Tour yang saya ikuti sengaja melewati desa ini. Semakin dekat, semakin terlihat bangunan-bangunan kayu yang berjejer rapi di pinggiran pulau.
Betapa masyarakat Sentani masih menjunjung danau itu sebagai pusat kehidupan. Buktinya, semua rumah di Desa Ayapo menghadap danau alih-alih daratan yang ada di belakangnya. Samuel, nama pemandu Sentani Lake Tour hari itu, mengatakan desa ini memanjang 2 kilometer. Penduduknya sekitar 700 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun tampak rapuh, rumah-rumah ini sangat kuat. Orang lokal menyebut nama kayu Sua sebagai pondasi rumah itu. Kayu ini punya ketahanan luar biasa. Semakin terkena air, semakin kayu itu tahan lama. Kayu ini juga jadi pondasi jembatan terapung yang menghubungkan satu rumah ke rumah lainnya.
Selain langsung menghadap danau, seluruh bangunan desa ini juga menghadap barat. Terbayang cantiknya matahari terbenam di balik indahnya Pegunungan Cyclops, kan?
(sst/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak