Waktu menunjukan pukul 06.00 WIT saat saya bangun dari tidur di Raja Ampat Dive Lodge, salah satu penginapan di Raja Ampat yang terletak di Pulau Mansuar. Rasa lelah ini begitu melekat pada badan karena lelah, setelah seharian sebelumnya saya berkeliling Desa Sawingrai bersama tim dari Adira Beauty Expedition.
Setelah mengumpulkan tenaga untuk membangkitkan diri, saya beranjak dari kasur lalu bercuci muka dan keluar kamar. Hmmmm, udaranya sungguh segar dan dingin. Di depan saya, cahaya mentari mulai menyinari pasir pantai dan lautannya. Cahaya yang berwarna kemerahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya mentarinya saja yang sangat sempurna, saya pun kembali mendapat kejutan di pagi hari oleh Raja Ampat. Suara burung kakatua putih, "ooanngg..oaangg" bergemuruh dari hutan-hutan di pulau ini. Inilah alarm alami yang dimiliki Raja Ampat. Suarnya begitu nyaring dan seolah terdengar menggema. Tentu, suara ini baru pertama kali saya dengar.
Tidak hanya diam di tempat, saya melangkahkan kaki untuk menyisiri garis pantainya. Sesekali, saya bermain air di tepian pantainya. Rasanya sangat dingin sekali.
Saya pun bertemu perkampungan kecil di dekat pantainya. Terlihat, ada seorang lelaki dewasa yang sedang mengutak-atik perahu dan seorang ibunya yang sedang masak. Senyum saya pun dibalas seketika oleh mereka. Oh, mereka sungguh ramah.
Raja Ampat seolah memiliki kejutan lainnya untuk saya. Di salah tiang rumah, terdapat burung nuri yang berwarna-warni dengan kaki diikat di dahan. Cantik sekali burung ini, warnya badannya hijau dengan paruh yang berwarna kuning. Saya langsung memotret burung cantik ini.
Entah percaya atau tidak, burung nuri ini pun bergaya. Dia seolah tahu, dirinya sedang diperhatikan. Dalam sekejap dia membuka sayap dan memperlihatkan kecantikan lainnya. Bagian dalam sayapnya berwarna biru, merah, dan hitam. Cantik sekali!
Setelah puas memotret burung dan menyisiri Pantai Pulau Mansuar, kembali saya bergegas ke penginapan untuk mengikuti acara selanjutnya. Nyamm! Sarapan dengan menu aneka seafood siap saya santap. Saya memilih meja di dekat pantainya untuk menyantap sarapan ini. Suasana pagi hari pun menemani saya saat mengisi perut.
Menikmati Raja Ampat di pagi hari akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Keindahannya mampu membuat siapa pun bertekuk lutut dan menggaguminya. Terima kasih Raja Ampat!
(sst/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol