Di Teluk Meranti, Sungai Kampar, Kabupaten Palalawan, Riau, terdapat fenomena alam yang membuat penasaran traveler dan peselancar dunia. Namanya adalah Gelombang Bono yang bisa dipakai untuk berselancar.
"Kalau biasanya surfing di laut, ini beda, surfingnya di sungai," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event, Achyaruddin di Hotel Transit, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (15/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bono berbeda dengan tempat lain, karena letaknya di garis ekuator. Jadi gelombangnya cepat, panjang, dan karakternya sulit," ungkap peselancar asal Inggris, Steven King yang baru sama mencatatkan rekor setelah menaklukan Sungai Bono.
Gelombang Bono tercipta dari pertemuan arus sungai dan arus laut. Ditambah dengan angin dan tebing di kanan kirinya. Gelombang di sini menjadi tantangan tersendiri.
"Di Bono itu air sungai, jadi akan sulit mengambang dan berdiri di sana daripada di laut," lanjut Steve.
Oleh sebab itu, Gelombang Bono menjadi daya tarik kuat bagi para peselancar atau pun traveler. Gelombangnya yang besar akan mencuri perhatian Anda. Selain itu, suara dari hempasan gelombangnya akan bikin merinding!
"Ada dua pintu akses ke Kawasan Palalawan, dari Batam bisa menyeberang pakai boat. Satu lagi dari naik mobil selama 4 jam dari Pekanbaru. Di sana ada banyak homestay di Desa Meranti," ungkap Achyaruddin lagi.
Bulan terbaik mengunjungi Sungai Bono adalah di awal dan di akhir musim hujan. Sebabnya, saat itulah gelombak akan tinggi. Tepatnya di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Saat siang dan malam hari, adalah waktu terbaik untuk berselancar di sana. Siapkan perencanaan Anda!
"Kami sudah mengekspos Gelombang Bono sejak 2011. Kami akan terus mengembangkannya," tutup Achyaruddin.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang