Pulau Sainte-Marie atau Nosy Boraha terkenal sebagai tempatnya para bajak laut. Pada abad ke-17 dan 18, sekitar 1.000 bajak laut menyebut pulau ini sebagai rumah batu.
Pulau terpencil ini berada di lepas pantai bagian timur Madagaskar. Meski begitu, pulau ini juga menjadi salah satu rute perdagangan. Tak jarang, kapal laut yang pulang dari daearah di Hindia Timur. Kapal-kapal ini pun seringkali membawa banyak barang berharga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemakaman-pemakaman ini pun menjadi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan di Pulau Sainte-Marie. Hingga saat ini, pemakaman tersebut masih menjadi salah satu destinasi yang bisa membuat bulu kuduk wisatawan merinding.
Penduduk di pulau ini mengatakan, kalau di atas batu nisan pemakaman tersebut terukir simbol bajak laut. Simbol tersebut memiliki gambar berupa tengkorak dan tanda silang yang berbentuk tulang. Ukiran itu ada di antara salib besi dan rerumputan yang tinggi.
Simbol tersebut menjadi tanda kalau ada jasad bajak laut yang terkubur di dalamnya. Dari setiap ukiran yang ada, menunjukan usia dari makam-makam tersebut, seperti misalnya tahun 1700.
Sebenarnya, pemakaman menuju pemakaman bajak laut adalah yang seru. Apalagi saat air laut surut. Traveler harus berjalan di atas papan menyusuri jalan masuk menuju bukit tempat kuburan-kuburan tersebut berada.
Tak hanya pemakaman bajak laut yang menjadi daya tarik pulau ini. Dari kawasan pemakaman tersebut, traveler juga bisa melihat panorama tenang teluk dan Samudera Hindia.
Seringkali keaslian makam tersebut dipertanyakan. Tapi semua penduduk di pulau tersebut, termasuk kantor resmi pariwisata daerah tersebut mengklaim kalau itu asli. Tertarik untuk liburan ke Pulau Sainte-Marie?
(ptr/sst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan