Pulau Berhantu di Film Scooby Doo Sungguhan Ada!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Australia

Pulau Berhantu di Film Scooby Doo Sungguhan Ada!

- detikTravel
Jumat, 19 Apr 2013 12:46 WIB
Pulau Tangalooma yang disebut Spooky Island di film Scooby Doo (Gagah/detikTravel)
Brisbane - Siapa yang masih ingat film bioskop Scooby Doo? Ternyata pulau berhantu yang mereka datangi di dalam film itu, sungguhan ada di Queensland, Australia. Ayo ke sana kalau berani!

Terletak di timur Kota Brisbane, Pulau Tangalooma adalah salah satu destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan jika traveler sedang jalan-jalan di negara bagian Queensland, Australia. Selain event memberi makan lumba-lumba liar langsung dari tangan manusia, Pulau Tangalooma ternyata punya 'misteri' yang menarik untuk ditelusuri.

"Ini di sini yang namanya Spooky Island. Dulu film Scooby Doo syutingnya di sini. Coba lihat hotel-hotelnya. Sama seperti yang dilihat di film bukan," jelas petugas Tangalooma Wildlife Resort, Chad Croft, saat detikTravel bertualang ke sana, Senin (15/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum cukup misterius? Oke, Chad menceritakan kalau di Pulau Tangalooma ada 15 bangkai kapal di beberapa pesisirnya. Chad juga menceritakan kalau sejarah pulau ini penuh dengan darah dan pembantaian.

Tapi jangan takut dulu, justru di sini bagian yang mengasyikkan. Bangkai-bangkai kapal itu ternyata menjadi tempat berkumpulnya ikan-ikan yang eksotis. Ikan-ikan penuh warna itu menjadikan koral yang menempel di bodi kapal yang sudah berkarat itu rumahnya.

Jadi kita tidak perlu berenang ke tengah laut untuk memanjakan mata dengan ikan yang lucu dan unik. Tempat bangkai kapal itu memang terletak di pesisir sehingga beberapa bagiannya masih terlihat di atas air.

"Kapal-kapal itu berasal dari Brisbane. Kapal yang sudah dalam masa usia tertentu dan tidak layak pakai ditenggelamkan di sini. Bangkai kapal itu berfungsi sebagai tanda jalur yang aman untuk dilintasi," papar Chad.

Pulau Tangalooma juga menjadi saksi kelam pembantaian ribuan paus untuk keperluan komersil. Dalam area resor terdapat satu bangunan 2 tingkat tanpa atap dari beton yang cukup terawat. Di tempat inilah paus bongkok yang ditangkap di laut lalu diproses untuk diambil minyak, daging, dan tulangnya.

"Dari tahun 1952 sampai 10 tahun kemudian sudah 6.277 paus bongkok dan 1 paus biru yang diproses di sini," jelas Chad.

Masuknya minyak sayur ke Australia dan makin berkurangnya jumlah paus di lautan membuat tempat pengolahan paus di Tangalooma ditutup pada Agustus 1962. Setelah dibeli oleh pengusaha dari Gold Coast, Osborne, pada tahun 1963 tempat yang tadinya 'musuh' kehidupan liar menjadi tempat konservasi alam dan lebih menguntungkan secara ekonomi.

"Dari bisnis berburu paus bisa diperoleh AUD 32 juta (sekitar Rp 320 miliar) per tahun. Sekarang bisnis wisata melihat paus bisa AUD 70 juta (sekitar Rp 700 miliar) per tahun," kata Chad.

Jika ingin melihat paus datanglah ke Pulau Tangalooma sekitar bulan Juni-Oktober. Saat itulah musim migrasi mereka dari utara ke selatan dimulai.

Nah, setelah bicara misteri dan sisi kelam pulau ini, ayo kita bahas kecantikan Pulau Tangalooma. Pasir putih kekuningan yang lembut, lingkungan yang bersih lengkap dengan hamparan rumput beserta nyiur melambai, dan kehidupan satwa liar yang terpelihara, membuat pulau seluas 37 x 10 km ini eksotis.

Seperti kebanyakan wisata di pinggir pantai lainnya, traveler bisa melakukan beraneka macam aktivitas air. Sebut saja bersantai di tepi pantai, surfing, snorkling, diving, parasailing, mengendarai ATV, atau berkeliling pulau dengan helikopter.

"Laut di sini aman. Tidak ada hiu, pari, atau ubur-ubur. Selain lumba-lumba banyak juga hewan laut yang lain. Ada kura-kura. Di bagian laut sana ada banyak rumput laut. Jika beruntung Anda bisa melihat dugong makan di sana," kata Chad

Oh iya, salah satu atraksi yang tidak boleh dilewatkan di sana adalah sand boarding. Jika berselancar biasanya dilakukan di laut, namun kali ini kita melakukannya di pasir.

Bermodal sebilah papan kayu kita akan melucur turun dengan posisi tengkurap dari gunungan pasir setinggi kurang lebih 100-200 meter. Butuh perjuangan untuk sampai ke puncak karena kita harus berjalan kaki ke sana melewati pasir yang rapuh.

Sesampainya di atas, dengan bantuan istruktur, kita akan meluncur turun bawah dengan cepat. Ikuti petunjuk dengan baik jika tak mau terguling atau mulut atau mata Anda kemasukan pasir saat meluncur deras dari kemiringan lebih dari 45 derajat. Seru! Dan pastinya badan kita akan penuh dengan pasir.

"Pasir ini berasal dari pantai. Angin yang keras dari arah laut menerbangkan pasir ke tengah-tengah pulau," jelas Jamie, petugas Wildlife Tangalooma Resort, yang bertugas membawa wisatawan ke gunung pasir dengan bus khusus.

Soal makanan dan tempat bermalam tak perlu khawatir. Ada berbagai macam tipe hunian, mulai dari kamar maupun villa untuk keluarga semua tersedia. Semuanya menghadap ke arah laut yang biru.

Urusan perut bukan hal yang sukar di sini. Ada sekurangnya lima tempat untuk memuaskan kebutuhan perut kita. Mulai dari bar, cafe sampai restoran. Dan tidak perlu khawatir soal menu, di sini juga disediakan menu dari asia juga yang relatif lebih cocok untuk perut orang Indonesia.

"Ada 5.000 orang Indonesia ke sini setiap tahunnya. Dan jumlahnya terus meningkat," kata Chad.

(sst/sst)

Hide Ads