Sosok itu terjepret kamera ketika salah satu dari siswa SMP Negeri 2 Pandaan berpose persis depan gerbong. Mereka pun kaget, melihat hasil jepretan yang dibelakang muncul sosok perempuan berbaju putih itu.
Gerbong maut itu sendiri merupakan satu dari ribuan bukti sejarah perjuangan yang dimiliki Museum Brawijaya. Gerbong itu dibawa dari Bondowoso menuju Surabaya. Membawa 30 Tahanan orang dan hanya 2 Tahanan yang selamat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaqin melanjutkan, setelah foto itu jadi, salah satu siswa ada yang kesurupan. Yaqin tak memungkiri, selain memiliki nilai histori tinggi, benda-benda bersejarah itu menyimpan sebuah misteri tersendiri.
Beberapa kali penampakkan muncul dari sosok yang berbeda-beda. "Banyak yang tahu begitu, khususnya pengunjung. Tapi kami tidak pernah tahu, hanya merasakan ada yang aneh," katanya.
Untuk sosok perempuan seperti yang terfoto dalam foto itu, lanjut dia, memang pernah ditemui pengunjung lain sebelumnya. Bahkan, pernah terlukis ketika salah satu seniman asal Singapura mengunjungi museum yang didirikan tahun 1968 lalu ini.
"Penampakan itu pernah terlukis oleh Benjamin, seniman asal Singapura," ucapnya.
Menurut dia, koleksi sejarah yang dimiliki Museum Brawijaya nyaris identik dengan alat atau benda yang terlibat dalam peperangan. Seperti gerbong maut tersebut, gerbong itu digunakan mengangkut tawanan Belanda pada 23 September 1947 silam.
"Gerbong dibawa dari Bondowoso menuju Surabaya. Membawa 30 orang dan hanya dua yang selamat," tuturnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba