Ada banyak suku yang ada di Papua, seperti Suku Korowai, Asmat, Kamaro hingga Dani. Salah satu yang menarik dan punya ciri khas adalah Suku Dani. Asyiknya, wisatawan bisa bertemu langsung dan tinggal untuk beberapa hari bersamanya.
Disusun detikTravel, Kamis (4/9/2014) berikut 6 hal unik dari Suku Dani:
1. Koteka
(Afif/detikTravel)
|
Koteka terbuat dari buah labu yang bentuknya lonjong. Isinya dibuang dan lalu dipanaskan di atas api. Setelah mengeras, buah labu tersebut diikat dengan tali kecil yang dikaitkan ke bagian punggung pria. Koteka hanya menutupi alat kelamin pria saja.
Mengapa para pria Suku Dani menggenakan koteka? Hal itu tak lepas dari wilayah yang mereka tempati. Wamena adalah wilayah perbukitan yang sebagian besar masih tertutup hutan rimba. Dengan menggenakan koteka, para pria Suku Dani leluasa bergerak di dalam hutan untuk berburu atau memetik tumbuhan.
Para pria yang memakai koteka di Suku Dani hanya tinggal orang-orang tua saja. Anak-anak muda di sana sudah menggenakan baju, meski masih memakai koteka untuk festival atau acara-acara adat.
2. Tari perang
(Afif/detikTravel)
|
Wisatawan yang menonton tari perang Suku Dani pasti jadi pengalaman tiada dua. Kapan lagi melihat mereka menentang senjata dan berlarian layaknya seperti perang sungguhan. Suasananya menengangkan!
3. Honai
(Afif/detikTravel)
|
Rumah honai terdiri dari dua lantai, lantai bawah sebagai kandang babi dan atasnya untuk tempat tidur. Satu rumah honai bisa ditempati hingga 5 orang atau lebih. Rumahnya yang sungguh unik jadi ciri khas dari Suku Dani.
4. Bakar batu
(Afif/detikTravel)
|
Pertama, para Mama (sebutan bagi wanita tua di papua) menyiapkan ubi-ubi, jerami dan daun-daun, serta kayu dan batu. Lalu, seorang pria Suku Dani membuat api dengan menggesekan kedua kayu hingga memunculkan api dan lalu digunakan untuk membakar batu.
Ketika batu sudah dirasa panas, kemudian dimasukanlah ubi-ubi ke dalam lubang yang sudah diisi rumput dan disusun memenuhi lubang. Lalu, ubi dimasukkan dan disusun agar bisa matang dengan merata dengan bagian atas ubi ditutup kembali menggunakan rumput dan batu-batu panas.
Rasa ubi yang dibakar sangatlah. Apalagi makannya selagi panas, asapnya yang mengepul bakal tersium aroma yang wangi. Kesehatannya pun dijamin karena tidak ada pengawet sama sekali. Pesta adat yang sehat!
5. Potong jari
(Afif/detikTravel)
|
Tradisi potong jari hanya dilakukan para wanita Suku Dani yang sudah beristri. Ketika ada anggota keluarganya yang meninggal, maka jari mereka akan dipotong dengan kampak batu. Ketika sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipotong jarinya, maka yang dipotong adalah daun telinga atau disebut Ikipalek.
Meski begitu, para wanita yang jarinya sudah terpotong tetap hidup seperti biasa. Mereka mengurus anak, ladang dan memasak. Ini adalah bentuk bela sungkawa yang paling dalam. Bagi mereka, rasa sakit dari jari yang dipotong tak seberapa dengan rasa sakit yang ditinggalkan keluarga tercinta.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!