Kejadian malang dialami oleh seorang turis berkebangsaan Belanda di Melbourne, Australia. Gadis berumur 21 tahun itu disekap dan dijadikan budak seks di sebuah kamar hotel di Melbourne selama enam minggu oleh sepasang teman yang dikenalnya. Biadab!
Kejadian keji itu pun diberitakan oleh media Australia seperti Herald Sun, News Australia, hingga media Inggris Daily Mail. Dirangkum oleh detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (1/4/2015) kejadiannya ternyata terjadi antara November dan Desember tahun 2012 lalu.
Berawal dari perkenalan, turis berkebangsaan Belanda yang berumur 21 tahun itu, bertemu dengan Alfio Anthony Granata (47) dan pacarnya yang bernama Jennifer Mary Peaston di sebuah acara ulang tahun teman di St Kilda, Melbourne, pada November 2012. Setelah pertemuan itu, sang turis pun berteman dengan Granata dan Peaston.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Granata pun menyekap dan mengancam sang turis Belanda di kamar hotelnya. Herannya, Peaston sang pacar yang juga mengetahuinya malah tidak melaporkannya dan terkesan membantu Granata dalam aksi gilanya tersebut.
Granata juga mengatakan pada gadis malang itu, bahwa ia adalah mafia dan telah membunuh 248 orang sebelumnya. Dia akan menjadi gadis itu dan pacarnya, Peaston, sebagai korban berikutnya.
Tidak hanya itu, Granata juga mengancam akan membunuh keluarga sang gadis yang tinggal di Belanda. Granata juga sampai menggores jidat sang gadis dan akan membunuhnya apabila mengkhianatinya.
Selama disekap, gadis malang itu tidak hanya diperkosa dan dijadikan budak seks, namun juga dipukuli selama enam minggu. Gadis tersebut juga dipaksa tidur di kamar mandi dalam kondisi telanjang tanpa boleh bicara.
Selain itu, sang gadis juga dipaksa untuk memakai narkoba dan melakukan hubungan badan dengan pasangan bejat itu. Bahkan pasangan tersebut juga merekam aksi biadadnya dengan menggunakan delapan kamera di kamarnya.
Pihak keamanan hotel pun sebelumnya juga sempat mendengar kegaduhan. Adapun polisi sempat datang ke kamar Granata dan bertemu dengan si gadis malang. Namun karena takut, ia mengatakan kalau sempat ada pertengkaran, namun semua baik-baik saja.
Pada kunjungan kedua, polisi kembali menghampiri Granata dan Peaston. Namun pasangan itu tidak membiarkan sang gadis bicara, dan mengobrol dengan polisi tersebut di luar kamarnya, yakni di lorong hotel.
Merasa tidak tahan akan perlakuan keji Granata, akhirnya gadis itu memberikan perlawanan pada Desember 2012. Ia menusuk bahu Granata saat sedang tidur, dan mengancam akan bunuh sendiri. Kemudian paramedis segera memberi pertolongan, sementara polisi segera menangkap Granata.
Di pengadilan Victoria, Granata pun dinyatakan bersalah pada hari Senin (30/3/2015) atas dakwaan pemerkosaan, penyerangan, dan tindakan mengancam. Pacar Granata yang bernama Peaston pun tidak lepas dari tuntutan hakim.
Kepada Daily Mail, turis Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan," Saya masih menderita serangan panik, saya masih takut akan orang-orang, saya merasa seperti berada dalam sebuah lubang hitam."
Pada akhirnya, Granata dan Peaston dinyatakan bersalah dan akan dijatuhi hukuman berat pada sidang pengadilan minggu ini. Semoga Granata dihukum berat, dan kejadian seperti itu tidak terjadi lagi. Traveler memang harus selalu mawas diri.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit