'Bedulang' pada dasarnya adalah tudung saji berbentuk setengah lingkaran yang digunakan untuk menutup makanan. Tiap hari besar uma Muslim terutama Idul Fitri dan Maulid Nabi, masyarakat Bangka melakukan tradisi 'makan bedulang' untuk mensyukuri hasil bumi yang ada di sekeliling mereka.
detikTravel pun mencicipi tradisi makan ini beberapa waktu lalu. Satu bedulang diperuntukkan 4-5 orang. Terdiri dari nasi merah dan 6 jenis lauk pauk yang merupakan hasil bumi di Bangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel mengikuti tradisi 'makan bedulang' di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Desa ini terkenal oleh hutan pohon pelawan. Jamur pelawan yang tumbuh di sana menjadi yang termahal di Indonesia, sekaligus salah satu menu yang disajikan saat makan bedulang.
Ditutupi bedulang warna merah, satu nampan berisi 6 lauk pun disajikan. Nasi merah, singkong goreng, dan jagung rebus bisa dipilih sebagai sumber karbohidrat. Tiap masakan punya bumbu yang sangat kaya, dengan bahan baku hasil bumi asli Bangka.
Biasanya, makan bedulang dilakukan di Balai Desa atau masjid saat hari raya umat Muslim. Makan bersama dilakukan usai berdoa bersama atau mengaji.
Namun traveler bisa mencicipi tradisi makan bedulang di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, tepatnya di dekat Hutan Pelawan yang dikelola warga. Satu porsi bedulang termasuk nasi merah, buah dan jus madu seharga Rp 300.000 saja.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!