Bertamu ke Rumah Rembrandt, Sang Pelukis Kenamaan Eropa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Belanda

Bertamu ke Rumah Rembrandt, Sang Pelukis Kenamaan Eropa

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Jumat, 02 Okt 2015 10:55 WIB
Bagian depan Museum het Rembrandthuis di Amsterdam, Belanda (Sastri/detikTravel)
Amsterdam - Tahun 1639, pelukis paling tersohor di Belanda yakni Rembrandt membeli sebuah rumah mewah di tengah Kota Amsterdam. Kini, rumah tersebut menjadi museum yang bisa dimasuki wisatawan.

Rembrandt Harmenszoon van Rijn (1606-1669) adalah seorang Belanda yang jadi salah satu pelukis paling terkenal di Eropa. Mulai 1639, dia tinggal di sebuah rumah mewah di jalan yang dulu bernama Sint Anthonisbreestraat. Selama 20 tahun Rembrandt tinggal bersama istrinya, Saskia dan anaknya, Titus.

Kini, jalan tersebut dikenal wisatawan dengan nama Jodenbreestraat. Rumah sang pelukis itu kini menjadi Museum het Rembrandthuis, alias Rembrandt House Museum. Inilah tempat wisatawan 'bertamu' ke rumah Rembrandt, berkeliling ke ruangan-ruangan termasuk kamar tidur dan ruang melukis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel berkesempatan menyambangi Museum het Rembrandthuis beberapa hari lalu. Tak harus pakai pemandu, traveler bisa ikut audio tour secara gratis. Tur dimulai dari lantai 2 museum, yang dulu merupakan halaman depan rumah Rembrandt.

Di halaman inilah, Rembrandt melukis karya paling terkenalnya yakni 'The Night Watch'. Lukisan itu kini dipajang di Rijkmuseum, salah satu museum terbesar di Amsterdam. Ruangan selanjutnya yakni dapur, lengkap dengan segala peralatan termasuk alat makan dan kompor tua.

Di pojok ruang dapur terdapat tempat tidur untuk pembantu rumah tangga. Perlu diingat, mayoritas perabotan di museum ini asli dan berusia sekitar 600 tahun! Saat Rembrandt mengalami kebangkrutan, dia menjual semua perabotannya. Koleksi tersebut sempat disimpan di museum, kemudian dibeli lagi oleh Museum het Rembrandthuis.

Naik tangga spiral ke lantai atas, traveler akan melihat ruangan utama penuh lukisan yang dipajang di dinding. Di ruang inilah, dulu Rembrandt menjamu tamu-tamunya. Menghidangkan wine dingin, menjual koleksi lukisannya.

Ruangan berikutnya adalah kamar tidur dan ruang santai. Saat tinggal di rumah ini, sang istri yakni Saskia mengalami sakit berat. Rembrandt pun sering menuangkan kesedihannya ke dalam lukisan. Selain pelukis, Rembrandt juga seorang 'etcher'. Etching adalah teknik melukis di atas plakat, yang kemudian dikenal luas sebagai awal teknik cetak.

Menggunakan benda tajam, Rembrandt menggoreskan lukisan ke sebuah plakat kemudian mengecatnya, dan menempelkannya pada kertas. Ini berarti dengan satu plakat saja, Rembrandt bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan lukisan sekaligus.

Lantai 4 rumah ini difungsikan sebagai tempat melukis. Rumah ini dibeli Rembrandt karena menghadap utara. Melukis butuh pencahayaan yang tidak terlalu terang, serta tidak terlalu gelap. Di ruangan ini, seorang petugas bisa mendemostrasikan cara pelukis abad pertengahan menghasilkan sebuah karya.

Ya, cara melukisnya memang tidak biasa. Rembrandt menggunakan bahan-bahan alami, semua bubuk berasal dari tanaman atau bebatuan. Bubuk dicampur dengan minyak sampai pada titik kekentalan tertentu. Beda warna, beda lagi tingkat kekentalannya. Butuh 10 menit mengaduk bubuk dan minyak untuk setiap warna yang dihasilkan.

Selanjutnya, traveler akan memasuki salah satu ruangan terpenting di Museum het Rembrandthuis. Sebuah ruangan penuh koleksi aneh, dari patung kepala sampai koral dan awetan hewan. Rupanya, hobi unik inilah yang membuat Rembrandt jatuh bangkrut. Dia mengumpulkan hewan awetan dari berbagai belahan dunia.

Selain bahasa Inggris, tur audio di Museum het Rembrandthuis juga tersedia dalam bahasa Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Rusia. Museum ini buka pukul 10.00-18.00 waktu setempat, dengan harga tiket masuk 12,5 Euro (Rp 204.000) per orang.

(sst/sst)

Hide Ads